Wanita

Wabah Virus Corona Covid-19 Picu Serangan Panik, Coba Latihan Pernapasan!

Seorang pakar membagikan cara melatih pernapasan untuk mengatasi serangan panik selama wabah virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi cemas. (pixabay/xusenru)
Ilustrasi cemas. (pixabay/xusenru)

Himedik.com - Selain ruang gerak manusia, masa isolasi selama wabah virus corona Covid-19 juga berdampak pada kesehatan mental seseorang. Beberapa orang yang sangat cemas dengan pandemi ini mungkin bisa mengalami serangan panik.

Jika Anda salah satu orang yang belum pernah merasakan serangan panik, mungkin gejalanya akan terasa menakutkan ketika pertama kali.

Adapun gejala serangan panik, meliputi detak jantung kencang, berkeringat, anggota tubuh gemetar, sesak napas, pingsan, mual dan perasaan takut. Anda mungkin mengalami salah satu dari semua gejala atau justru lebih.

Dilansir dari Metro, biasanya serangan panik akan berlangsung beberapa menit hingga 20 menit. Jika Anda belum pernah merasakannya, mungkin Anda mengalami kondisi ini hanya selama masa pandemi virus corona Covid-19.

Setiap orang yang mengalami serangan panik pun memiliki penanganan yang berbeda. Tapi, cara paling umum untuk mengendalikannya adalah bermeditasi dan latihan pernapasan.

Ilustrasi latihan pernapasan (shutterstock)
Ilustrasi latihan pernapasan (shutterstock)

Latihan pernapasan sederhana membantu melepaskan aliran nitrak oksida dalam tubuh dan menenangkan detak jantung.

Menurut American Institute of Stress, mengambil napas dalam atau pernapasan perut selama 20-30 menit per hari bisa mengurangi kecemasan dan stres. Jadi, latihan pernapasan ini tidak hanya berguna saat mengalami serangan panik, tetapi juga bisa menjadi langkah pencegahan.

Cara latihan pernapasan

Helena Bourdillon, seorang pelatih pernapasan yang juga pernah menggunakan tekniknya untuk melawan depresi, mengatakan latihan ini tidak akan menyembuhkan seseorang dari infeksi virus corona Covid-19.

"Latihan pernapasan ini akan membuat kita merasa lebih tenang dan tubuh merespons dengan baik. Secara fisik, kita bisa meningkatkan atau meringankan banyak penyakit," jelasnya.

Menurutnya, latihan pernapasan ini akan membantu seseorang secara mental. Adapun teknik pernapasan untuk mengatasi serangan panik dan masalah mental lainnya, yakni:

Ilustrasi pasangan meditasi di kamar tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan meditasi di kamar tidur. (Shutterstock)

1. Tarik napas masuk dan keluar dari hidung
2. Duduk tegak (atau sedikit bersandar) untuk membantu menarik udara ke bagian bawah paru-paru supaya perasaan lebih lega
3. Napaslah lebih dalam untuk merangsang sistem saraf dan perlahan rentangkan napas saat merasa rileks

"Jika Anda sudah merasakan lebih rileks, maka perlambat hitungannya untuk mengatasi stres," jelasnya.

Menurut Helena, aspek yang paling penting dari teknik pernapasan ini adalah bernapas melalui hidung karena ada beberapa alasan khusus.

"Hidung dan sinus kita mengambil sekitar 30 persen dari ruang di tengkorak untuk menyaring, menghangatkan, melembapkan udara dan memproduksi nitric oxide," tuturnya.

Sehingga udara yang akan masuk ke dalam paru-paru adalah udara dalam kondisi terbaik yang akan menyerap oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh.

Berita Terkait

Berita Terkini