Meski Ringan, Gejala Covid-19 pada Anak-Anak Bisa Bertahan Lama

Anak-anak bisa mengalami gejala yang bertahan lama.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Senin, 23 November 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi anak memakai masker. (Shutterstock)

Ilustrasi anak memakai masker. (Shutterstock)

Himedik.com - Tinjauan sistematis yang diterbitkan di Acta Paediatrica menjalaskan bahwa ada lima anak yang mengalami gejala Covid-19 hingga berbulan-bulan.

Melansir dari Medical Xpress, virus corona Covid-19 pada anak memang sering kali tak menimbulkan gejala parah seperti orang dewasa. Namun laporan baru tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa kasus anak yang menunjukkan gejala lama atau long Covid-19

Jonas F Ludvigsson, dokter anak di Rumah Sakit Universitas Örebro dan profesor di Departemen Epidemiologi Medis dan Biostatistik, Karolinska Institutet dan penulis penelitian menjelaskan ada lima anak dengan Covid-19 klinis yang memiliki efek jangka panjang, serupa dengan orang dewasa.

Baca Juga: Vaksin Moderna Bisa Tangkal Virus Corona 94,5 Persen, Amankah Bahannya?

Ludvigsson menyatakan bahwa ia menemui lima anak dengan gejala panjang berusia antara sembilan tahun, 15 tahun dan empat tahun di mana semuanya perempuan.

"Kelima anak tersebut mengalami kelelahan, dispnea, jantung berdebar-debar atau nyeri dada dan empat mengalami sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi, kelemahan otot, pusing dan sakit tenggorokan," kata Profesor Ludvigsson.

Semua anak memiliki gejala yang masih terasa 6 hingga 8 bulan setelah onset Covid-19. Kelelahan adalah gejala utama.

Baca Juga: Gusinya Berdarah dan Rambut Rontok, Wanita Ini Ngeluh Alami Long Covid-19

Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)

"Setengah tahun setelah timbulnya penyakit, beberapa anak telah membaik, tetapi tidak ada yang sepenuhnya kembali ke sekolah," ujar Ludvigsson.

"Diperlukan lebih banyak penelitian tentang prevalensi dan prognosis Covid-19 jangka panjang pada anak-anak, perawatan kesehatan perlu ditindaklanjuti beberapa dari anak-anak ini memiliki keluhan yang substansial," imbuhnya.

Baca Juga: Vaksin Tak Akan Hentikan Pandemi Virus Corona, Ini Kata WHO!

Berita Terkait TERKINI
DBD bisa menyerang siapa saja, di mana saja terlepas dari tempat tinggal, usia, atau gaya hidup....
anak | 10:39 WIB
Issa Xander cuma punya paspor Amerika Serikat....
anak | 10:00 WIB
Ketidakseimbangan pada hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat....
anak | 07:00 WIB
Di Indonesia tak ada vaksin khusus HMPV seperti halnya vaksin covid-19 dan semacamnya....
anak | 10:00 WIB
Penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko te...
anak | 07:00 WIB
Tak dipungkiri bayi susah tidur adalah masalah umum bagi banyak orang tua....
anak | 07:00 WIB
Kepala bayi terbentur lantai bisa menyebabkan masalah berikut....
anak | 19:16 WIB
Sama seperti ibu lainnya, Tasya Kamila juga selalu berupaya menjaga kesehatan anaknya agar terhindar dari berbagai penya...
anak | 04:30 WIB
Dokter mengingatkan orang tua untuk tidak buru-buru memberikan susu formula (sufor) demi bayinya dapat asupan lebih bany...
anak | 08:00 WIB
Susah makan berisiko mengalami malnutrisi hingga berdampak pada tumbuh kembangnya termasuk melemahnya sistem imunitas....
anak | 20:35 WIB
Tampilkan lebih banyak