Anak

Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu

Distraksi saat anak makan lambat laun bisa jadi penyebab terjadinya Gerakan Tutup Mulut (GTM) alias malas makan.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi anak makan. (pixabay)
Ilustrasi anak makan. (pixabay)

Himedik.com - Anak makan sambil nonton TV atau pun digendong lalu diajak berjalan-jalan sekitar rumah mungkin jadi kebiasaan banyak orang tua sejak dulu.

Tetapi, kebiasaan itu sebaiknya harus segera dihentikan. Sebab, dokter anak mengatakan kalau distraksi saat anak makan lambat laun bisa jadi penyebab terjadinya Gerakan Tutup Mulut (GTM) alias malas makan.

Dokter spesialis anak dr. Novitria Dwinanda, Sp.A., menjelaskan bahwa adanya berbagai distraksi yang dilakukan, seperti tontonan, diajak naik odong-odong, sampai jalan-jalan sekitar rumah membuat anak tidak fokus dengan makanan yang ia santap sendiri. 

ilustrasi anak makan. (pixabay)
ilustrasi anak makan. (pixabay)

"Dia gak tahu apa yang dikasih, dia gak tahu karena terpana oleh TV. Pada saat gak tau jadi sesuatu yang pasif, hanya jadi objek penderita dengan terus mangap. Ada satu saat nanti dia gak mau jadi objek, maka timbulkan GTM," jelas dokter Novitria dalam temu media Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Ia menyarankan agar anak selalu diajak betpartisipasi selama makan supaya dia tahu apa yang sedang dikonsumsinya. Dengan begitu, anak juga merasa dilibatkan dan paham yang ia santap.

Lama waktunya anak makan juga disarankan cukup 30 menit saja. Setelah itu, dokter Novitria menyarankan agar orang tu berhenti menyuapi anak meskilun makanannya belum habis atau anak belum kenyang. Itu sebabnya, selama waktu makan jangan ada distraksi apa pun.

"Karena anak dikasih makan nyamannya 30 menit pertama. Setelah itu, anak ngantuk, bosan, udah pengen lari sana-sani. Kalau dipaksa anak bisa trauma, sebal," imbuhnya.

Tanpa distraksi dan waktu makan cukup 30 menit sebenarnya bagian dari feeding rules atau aturan makan yang tepat bagi anak. Sebelum kedua hal tersebut bisa dilakukan, dokter Novitria mengingatkan hal utama yang penting juga jadwal anak makan harus sama setiap hari. 

"Jadi di jam selalu tertib. Akhirnya anak akan terjadwal lapar di jam itu," imbuhnya. 

Sehingga, sekalipun anak makan tidak habis selama 30 menit itu, dia akan merasa lapar pada jam makan berikutnya

Berita Terkait

Berita Terkini