Anak

Berapa Lama Embrio Bertahan saat Dibekukan dan Disimpan di Laboratorium?

Bulan lalu ada pasangan luar negeri yang mengadopsi embrio yang dibekukan selama 27 tahun.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi janin (Pixabay/abortion)
Ilustrasi janin (Pixabay/abortion)

Himedik.com - Pada Oktober lalu, seorang bayi perempuan, yang sebelumnya berupa embrio di laboratorium, lahir ke dunia dalam kondisi sehat. Ia telah dibekukan selama 27 tahun.

Kejadian ini memecahkan rekor oleh bayi perempuan lain, yang juga berasal dari embrio yang dibekukan selama 24 tahun.

Melihat waktu yang cukup lama tersebut, apakah Anda tidak penasaran berapa lama embrio bisa dibekukan?

"Tanpa batas waktu," kata Barry Behr, profesor kebidanan dan ginekologi di Standford University Medical Center, kepada Live Science.

Membekukan embrio dapat melalui proses kriopreservasi. Cara ini memungkinan embrio dibekukan dan disimpan dalam nitrogen cair bersuhu minus 196 derajat Celcius.

Ilustrasi ibu hamil, janin dalam kandungan. (Shutterstock)
Ilustrasi  janin dalam kandungan. (Shutterstock)

Behr mengatakan suhu tersebut dapat menghentikan segala aktivitas biologis.

"Jika semua aktivitas biologis telah berhenti, pada dasarnya Anda menekan 'tombol jeda' dan segala sesuatunya akan dilanjutkan saat Anda mengembalikan tombol itu lagi," sambungnya.

Embrio akan tetap dapat tumbuh secara alami walau sudah dibekukan selama beberapa dekade, kemudian dicairkan kembali.

"Meski demikian, masih ada faktor luar yang dapat merusak embrio," lanjutnya.

Radiasi pengion matahari dapat membatasi masa hidup yang tak terbatas dari embrio beku karena dapat menyebabkan sedikit mutasi atau kerusakan pada sel DNA.

Radiasi dapat menembus melalui bahan apa pun kecuali timbal. Bahkan, radiasi dapat menembus baja tahan karat atau termos alumunium tempat menyimpan embrio beku.

Tapi, para ahli berhipotesis bahwa membutuhkan beberapa ratus tahun agar radiasi ini secara substansial memengaruhi kelangsungan hidup embrio.

Berita Terkait

Berita Terkini