Wanita

Penyakit Autominun Wanita Ini Kembali Kambuh setelah Sembuh dari Covid-19

Wanita ini pernah didiagnosis dengan rheumatoid arthritis, yang kemudian kembali aktif setelah sembuh dari Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Himedik.com - Covid-19 ternyata dapat mengaktifkan kembali gangguan autoimun pada beberapa pasien, menurut para ahli. Penyakit autoimun merupakan kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh. 

Salah satu kasusnya terjadi pada seorang wanita berusia 52 tahun yang terinfeksi virus corona. Ia dirawat di Ruby Hall Clinic di Pune, India, setelah mengembangkan pneumonia.

Meski begitu, kondisinya relatif stabil. Bahkan, ia tidak membutuhkan bantuan oksigen. Ia hanya diberi perawatan dasar seperti pasien Covid-19 lainnya.

Namun, ia kembali ke rumah sakit setelah dua minggu dipulangkan. Ternyata sang wanita mengalami peningkatan sesak napas.

Ahli paru dari Ruby Hall Clinic, Sneha Tirpude, menduga sang wanita mengalami komplikasi, seperti tromboemboli paru, pneumotoraks, pneumonia bakteri sekunder, hingga infeksi Covid-19 ulang. Tapi setelah dites, hasilnya negatif untuk semua dugaan tersebut.

(Shutterstock)
Ilustrasi pasien (Shutterstock)

"Kami kembali memeriksa dan melihat CT scan-nya. Kami meminta data riwayat nyeri sendi pada pasien yang pernah dialami sebelumnya," kata Tirpude, dilansir The Health Site.

Memang, pasien tersebut mengaku pernah menderita nyeri sendi dan kekakuan, serta didiagnosis dengan rheumatoid arthritis. Ini adalah penyakit autoimun berupa peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.

"Kami kemudian mendiagnosisnya dengan penyakit paru interstisial terkait rheumatoid arthritis," sambung sang dokter.

Diagnosis dan rencana perawatan pun dibuat oleh ahli reumatologi di klinik tersebut.

Kali ini perawatannya berbeda dengan pasien Covid-19. Sang pasien membutuhkan steroid dan imunosupresan lainnya serta konseling dan tindakan rehabilitasi.

"Kami memulangkannya dalam dua minggu, tanpa oksigen. Tindak lanjut telah dijadwalkan setelah sebulan dari kepulangan dan dia baik-baik saja dengan pengobatan," lanjut Tirpude.

Penundaan pengobatan dapat menyebabkan komplikasi

Para ahli mengatakan mereka sudah menyaksikan kasus-kasus seperti pasien tersebut, yakni penyakit autoimun kembali aktif setelah terinfeksi Covid-19.

"Sebelum Covid-19, kita telah melihat infeksi virus diketahui dapat memicu penyakit komorbid atau penyakit bawaan. Masyarakat harus waspada, dan jika ada sesuatu, segera lapor ke dokter," ujar Tirpude.

Ia menambahkan, menunda pengoabatan hanya akan membuat sulit pemulihan.

Tirpude pun menyarankan agar pasien Covid-19 melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan, bahkan setelah mereka keluar dari rumah sakit.

Selain itu, penyakit apa pun harus segera dikonsultasikan dengan ahlinya untuk menghindari komplikasi.

Berita Terkait

Berita Terkini