Info

Benarkah Susu Kedelai Bermanfaat bagi Kesehatan?

Simak ulasannya.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere

Benarkah Susu Kedelai Bermanfaat Bagi Kesehatan?. (unsplash)
Benarkah Susu Kedelai Bermanfaat Bagi Kesehatan?. (unsplash)

Himedik.com - Susu kedelai pernah menjadi bahan perbincangan dan disebut tidak mengandung nutrisi sama sekali. Namun, kabar ini masih menjadi perdebatan di antara para peneliti. Sebenarnya, apa manfaat susu kedelai?

Dilansir dari Medical Daily, sebuah informasi terkait susu kedelai dijelaskan melalui sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2018 ini.

''Cukup jelas bahwa susu kedelai adalah alternatif terbaik untuk menggantikan susu sapi,'' ungkap para ilmuwan di McGill University, Kanada, dalam penelitian tersebut.

Menurut ahli diet terdaftar Sandra Arevalo, seseorang bisa mendapatkan berat badan sehat dengan mengonsumsi susu kedelai.

Soal kalori, susu biasa mengandung lebih dari 100 kalori per cangkir, sedangkan susu kedelai tanpa gula hanya mengandung 80 kalori.

Benarkah Susu Kedelai Bermanfaat Bagi Kesehatan?. (unsplash)
Benarkah Susu Kedelai Bermanfaat bagi Kesehatan? (unsplash)

Susu kedelai juga mengandung isoflavon yang kaya antioksidan yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan kerusakan pada tubuh. Terlepas dari kandungan protein yang tinggi, sifat anti-karsinogenik juga bisa menjadi salah satu manfaat utama dari jenis susu ini.

''Kedelai dapat membantu mencegah kanker karena tingginya kandungan antioksidan dan mengobati anemia karena mengandung enam hingga delapan persen dari nilai harian zat besi yang disarankan. Ini juga dapat memperbaiki gejala pascamenopause,'' kata Arevalo, yang juga juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet.

Namun, seperti dilansir dari Men's Health, susu kedelai memang memiliki rasa yang mungkin tidak disukai bagi semua orang. Di sisi lain, banyak konsumen telah melaporkan bahwa mereka lebih menikmati rasa susu almond.

Alergi kedelai juga merupakan salah satu alergi makanan yang lebih umum ditemukan pada anak-anak.

Selain itu, susu kedelai juga dikabarkan mampu memperburuk hipotiroidisme, yaitu tiroid yang kurang aktif. Hanya saja karena masih diperdebatkan, tidak ada alasan untuk sepenuhnya menghindari susu kedelai.

''Umumnya, yang terbaik adalah menunggu empat jam setelah minum obat tiroid untuk mengonsumsi produk apa pun yang mengandung kedelai,'' tulis Todd B. Nippoldt, MD, spesialis bersertifikat di bidang penyakit dalam dan endokrinologi dan metabolisme di Mayo Clinic.

Berita Terkait

Berita Terkini