Info

Mengenal Wormwood, Ramuan Sebagai Stimulan Jantung

Simak ulasannya.

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Ilustrasi rempah-rempah. (unsplash)
Ilustrasi rempah-rempah. (unsplash)

Himedik.com - Wormwood merupakan tanaman abadi yang beraroma, memiliki sejarah panjang yang digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai penyakit.

Dirangkum dari medicaldaily, wormwood diklasifikasikan sebagai ramuan yang tidak aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) karena mengandung neurotoksik thujone. Umumnya dianggap aman jika bebas dari thujone.

Komponen thujone diyakini dapat memecah jaringan otot, menyebabkan kejang, dan menyebabkan kerusakan saraf.

Beberapa berpendapat bahwa thujone itu sendiri tidak berbahaya tetapi hanya beracun dalam dosis tinggi yang terkait dengan kemungkinan risiko kejang dan halusinasi.

Dari laman WebMD menjelaskan bahwa banyak kemungkinan efek samping lainnya seperti gagal ginjal, kegelisahan, masalah tidur, muntah, pusing, tremor, perubahan detak jantung, retensi urin, haus, mati rasa, lumpuh dan kematian.

Dalam kasus absinth, thujone tidak begitu berpengaruh kecuali mereka yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi.

Ilustrasi rempah-rempah. (unsplash)
Ilustrasi rempah-rempah. (unsplash)

Meskipun tidak ada cukup bukti untuk menilai seberapa aman penggunaan wormwood, sangat dianjurkan bahwa wanita hamil dan menyusui tidak menggunakan ini

Tetapi di sisi lain, banyak penelitian juga telah melihat potensi efek penyembuhan dari wormwood. Artemisinin, ekstrak wormwood manis, dikatakan memiliki sifat antiparasit.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan terapi kombinasi berbasis artemisinin untuk kasus malaria tertentu.

Dalam sebuah studi baru-baru ini, para peneliti mengeksplorasi apakah teh wormwood dapat membantu menyembuhkan schistosomiasis, yang disebabkan oleh infeksi cacing pipih.

Sebagai informasi, schistosomiasis merupakan penyakit tropis yang lazim di beberapa bagian Afrika dan Asia Tenggara. Penyakit ini dapat melumpuhkan atau bahkan mematikan.

Temuan mengungkapkan bahwa pasien yang minum teh, tidak hanya dibersihkan dari parasit tetapi juga mengalami pemulihan yang lebih baik daripada mereka yang memiliki perawatan.

Keuntungannya termasuk pemulihan yang relatif lebih cepat dan pengurangan efek samping. Para peneliti percaya ada potensi teh untuk digunakan secara luas sebagai bentuk pengobatan untuk memerangi schistosomiasis.

"Faktor yang penting lainnya adalah peningkatan air dan sanitasi," tutur Sue Montgomery, kepala cabang penyakit parasit dari Centers for Disease Control and Prevention.

Berita Terkait

Berita Terkini