Info

Perusahaan Bangkrut, Ratusan Bagian Tubuh Manusia Ditimbun Begitu Saja

HES (Healthcare Environmental Services) kehilangan kontrak dengan NHS (National Health Service) Skotlandia.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi limbah. (pixabay/ALTEREGOINTELIGENCIA)
Ilustrasi limbah. (pixabay/ALTEREGOINTELIGENCIA)

Himedik.com - Lemari es di pusat layanan kesehatan masih penuh dengan sisa-sisa tubuh manusia dari pelatihan bedah di kota, termasuk kepala, torso, lengan dan kaki, menurut staf seperti yang dikutip dari laman The Sun.

Palet dibiarkan ditumpuk satu sama lain dengan limbah yang dikumpulkan selama bulan-bulan sebelumnya siap untuk dibakar.

Healthcare Environmental Services (HES) kehilangan kontrak dengan NHS (National Health Service) Skotlandia dan 17 perserikatan NHS di Inggris, tetapi mereka membantah bahwa bertanggung jawab atas penimbunan bagian tubuh tersebut.

Dewan kesehatan Inggris dan Skotlandia kini telah membatalkan kontrak mereka, dan menyebabkan perusahaan itu bangkrut.

"Beberapa hari bau itu menjadi menghebohkan. Operator pabrik kadang-kadang mengatakan mereka tidak bisa bekerja karena itu. Lalat berkumpul di atas sampah yang mulai membusuk," ungkap salah seorang karyawan yang berbasis di Newcastle ke The Chronicle.

"Limbah itu datang secara teratur, dan itu bukan masalah, tapi itu ditimbun karena tidak dibuang di insinerator."

"Pada akhirnya, HES telah dibayar untuk membuang limbah dan itu belum dilakukan."

Mereka mengatakan tempat itu belum dibersihkan sejak perusahaan bangkrut dan mengklaim lalat tertarik ke sana oleh limbah yang membusuk.

Diperkirakan sebanyak 60 nampan sampah klinis dikatakan "tergeletak" di aula depot. Kebangkrutan HES telah menyebabkan sekitar 50 anggota staf di pangkalan Benton dikeluarkan dengan pemberitahuan redundansi pada 27 Desember silam.

Bos perusahaan mengklaim tidak ada uang tunai untuk membayar upah dan pekerja harus mengklaim redundansi menurut hukum dari Layanan Pembayaran Redundansi. Tetapi staf berpendapat mereka tidak diberi nomor referensi kepailitan yang membuat mereka tidak punya uang dan seperti dibuang.

Berita Terkait

Berita Terkini