Info

Turunkan Panas Demam, Lebih Baik Kompres Hangat Atau Dingin?

Demam menjadi salah satu berbagai masalah kesehatan bahkan menjadi gejala khas virus corona Covid-19.

Fita Nofiana

ilustrasi anak demam (shutterstock)
ilustrasi anak demam (shutterstock)

Himedik.com - Demam memang jadi salah satu penanda berbagai penyakit, bahkan juga Covid-19.  mengatasi demam, memang sudah nanyak obat yang tersedia namun cara tanpa obat seperti kompres menjadi salah satu alternatif paling umum. 

Saat mengompres demam, banyak yang bingung antara pakai air dingin atau panas. Dalam hal ini menurut Hello Sehat, kompres dingin memang lebih banyak digunakan untuk mengatasi demam tinggi. Upaya ini dilakukan agar suhu dingin segera bisa enyerap panas tubuh. 

Padahal kompres dingin bisa perparah demam. Dokter dan tenaga kesehatan di seluruh dunia tidak menganjurkan Anda untuk memberikan kompres dingin pada orang yang sedang demam. Kompres dingin biasanya manjur untuk meredakan nyeri otot, bukan untuk menurunkan demam.

Saat mengalami demam, tubuh Anda memanas sebagai tanda pertahanan diri. Dengan menempelkan kompres air es, maka tubuh Anda malah membaca suhu dingin sebagai ancaman sehingga menyalakan mode melawan infeksi. Hal ini yang membuat tubuh Anda malah jadi semakin panas. 

Ilustrasi demam. (Shutterstock)
Ilustrasi demam. (Shutterstock)


"Selain itu, kompres dingin juga berisiko menurunkan suhu tubuh secara tiba-tiba. Hal ini akan memicu badan jadi menggigil. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda menghindari kompres dingin saat demam, apalagi mandi air dingin," catat Hello Sehat

"Jika demam yang menyerang sudah cukup tinggi dan Anda jadi sulit tidur atau merasa sangat tidak nyaman, sebaiknya bantulah dengan kompres hangat," imbuhnya.

Meskipun begitu, Anda perlu memastikan bahwa suhu kompres tak terlalu panas, hanya hangat suam-suam kuku. Kompres hangat sendiri memicu produksi keringat sehingga membuat suhu tubuh turun secara alami. Tak hanya itu, kompres hngat juga bisa melancarkan aliran darah Anda. 

Berita Terkait

Berita Terkini