Info

Jangan Abaikan Lingkaran Hitam di Bawah Mata, Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi!

Kadar gula darah tinggi akibat diabetes bisa menyebabkan sejumlah gejala, termasuk lingkaran hitam di bawah mata.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi lingkaran hitam di bawah mata. (pixabay/SofieZborilova)
Ilustrasi lingkaran hitam di bawah mata. (pixabay/SofieZborilova)

Himedik.com - Kadar gula darah tinggi sangat berbahaya karena menggerogoti pembuluh yang memasok saraf dengan nutrisi penting. Kondisi ini bisa sangat mempengaruhi kesehatan tubuh, sehingga perlu diperhatikan gejalanya.

Lingkaran hitam di bawah mata, kulit kendur dan mata bengkak pun bisa menjadi tanda-tanda kadar gula darah tinggi akibat diabetes.

Saat diabetes dibiarkan tidak terkendali dan kadar gula darah menjadi tinggi secara kronis, perubahan mungkin terjadi pada kulit.

Salah satu ciri umum pada kulit penderita diabetes adalah kekeringan yang disebabkan oleh terlalu banyak gula yang menarik cairan dari sel.

Tubuh melakukan ini untuk menghasilkan cukup urine guna mengeluarkan gula dari tubuh. Karena volume air yang tinggi diperlukan untuk membersihkan tubuh dari kelebihan gula, ginjal akan bekerja terlalu keras dan lebih banyak darah yang dipompa ke seluruh tubuh.

Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi yang menyebabkan kulit kendur dan mata bengkak. Kulit kendur bisa dikaitkan dengan proses glikasi, yang melibatkan pengikatan gula ke elastin di kulit.

Proses ini merusak elastin, yang menjadi kaku dan kehilangan elastisitasnya serta membuat epidermis tampak tua dan kendur.

Ilustrasi kadar gula darah tinggi. (Shutterstock)
Ilustrasi kadar gula darah tinggi. (Shutterstock)

Kondisi ini biasanya disertai dengan bercak kulit yang memberikan tampilan lingkaran hitam di bawah mata dan sekitarnya.

Meskipun tidak selalu terkonsentrasi pada wajah, perubahan kulit sering terjadi pada penderita diabetes.

Beberapa penderita diabetes yang mengalami keto-asidosis akan merasakan kulit mereka menjadi panas, memerah, atau kering.

“Ketoasidosis diabetik adalah ketidakseimbangan kimia darah mengancam jiwa yang berkembang pada seseorang dengan diabetes ketika sel-sel tidak mendapatkan gula yang mereka butuhkan untuk energi," kata Platform kesehatan Alberta dikutip dari Express.

Akibatnya, tubuh memecah lemak bukannya menutup dan memproduksi serta melepaskan zat yang disebut keton ke dalam aliran darah.

Orang dengan diabetes tipe 1 dan beberapa orang dengan diabetes tipe 2 berisiko mengalami keto-asidosis jika mereka tidak membuat cukup insulin, mengalami infeksi parah atau penyakit lain, serta dehidrasi parah.

Pada stadium lanjut, kondisi tersebut dapat menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan otak, koma dan kematian.

Komplikasi lain dari kadar gula darah tinggi adalah edema makula, yang merupakan istilah medis untuk penumpukan cairan di bawah kulit.

Meskipun diabetes adalah penyebab utama edema makula, diabetes juga dapat terjadi karena alasan lain, seperti operasi katarak, penyumbatan pembuluh darah, atau kerusakan akibat radiasi.

"Glukosa yang tinggi dapat mengubah kadar cairan atau menyebabkan pembengkakan pada jaringan mata Anda yang membantu Anda untuk fokus dan menyebabkan penglihatan kabur," jelas Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal.

Berita Terkait

Berita Terkini