Himedik.com - Anthony Fauci, ahli penyakit menular sekaligus Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat, mengatakan bahwa suplemen yang diklaim dapat meningkatkan kekebalan sebenarnya tidak efektif.
Meski begitu, Fauci mengatakan ada dua vitamin yang direkomendasikannya untuk menjaga sistem kekebalan tetap sehat.
Baca Juga
Targetkan 34 Provinsi Indonesia Punya Cath Lab di Tahun 2025, Ini Langkah yang Diambil Kemenkes
Ini Bahaya Residu Pestisida, Zat Penyebab Mie Instan Indonesia Ditolak Masuk Taiwan
Nyeri Tubuh yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Menjadi Tanda Penyakit Fibromyalgia, Apa Itu?
Konsumsi Minuman Panas Tingkatkan Risiko Kanker, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
Studi: Jadi Korban Pelecehan Seksual, Perempuan Lebih Berisiko Alami Hipertensi
"Jika Anda kekurangan vitamin D, itu berdampak pada kerentanan terhadap infeksi. Jadi saya tidak keberatan merekomendasikan, dan saya sendiri mengonsumsinya," katanya, dilansir CNBC.
Selain vitamin D, Fauci juga menyarankan untuk mengonsumsi vitamin C karena nutrisi ini adalah antioksidan yang baik.
"Jadi, jika orang ingin mengonsumsi satu atau dua gram vitamin C paling banyak, itu tidak masalah," sambungnya.

Dalam wawancara terpisah dengan aktris Tiffany Haddish, Fauci mengatakan dalam satu studi klinis menunjukkan bahwa suplemen yang diklaim sebagai penambah kekebalan sebenarnya tidak benar-benar efektif, kecuali orang yang mengonsumsinya kekurangan nutrisi tertentu.
"Jika Anda meminumnya terlalu banyak, suplemen itu justru membahayakan Anda," jelas Fauci.
Ia menambahkan, secara keseluruhan, cara terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan adalah dengan tidur nyenyak dan olahraga.
"Itu adalah hal-hal yang jauh lebih baik daripada sekumpulan tanaman obat yang tidak pernah benar-benar terbukti berhasil meningkatkan kekebalan tubuh," lanjutnya.