Pria

Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?

Ada beberapa alasan pria mengantuk setelah berhubungan seks, apa saja?

Rosiana Chozanah

Pria mengantuk setelah berhubungan seks (Valley Sleep Center)
Pria mengantuk setelah berhubungan seks (Valley Sleep Center)

Himedik.com - Umumnya, pria lebih mudah mengantuk daripada wanita setelah berhubungan seks. Menurut penulis "Men, Love and Sex: The Complete User Guide For Women", Dave Zinczenko, hal itu disebabkan oleh beberapa kemungkinan.

"Seks terkadang lebih melelahkan bagi pria daripada wanita, meski ini bervariasi. Jadi, wajar jika seorang pria merasa mengantuk," kata Dave, dikutip Live Science.

Selain itu, seseorang harus melupakan semua ketakutan dan kecemasan agar bisa orgasme. Tindakan tersebut cenderung membuat orang lebih rileks.

Selama ejakulasi pun, otak melepaskan campuran bahan kimia otak, seperti norepinefrin, serotonin, oksitosin, vasopresin, oksida nitrat (NO), dan hormon prolaktin.

Pelepasan prolaktin sendiri juga terkait dengan perasaan kepuasaan seksual, yang memediasi pria selama masa "pemulihan", Itu adalah waktu yang harus ditunggu pria sebelum berhubungan seksual lagi.

Ilustrasi pria tidur (istockphoto.com)
Ilustrasi pria tidur (istockphoto.com)

Peneliti telah membuktikan bahwa pria yang kekurangan prolaktin memiliki pemulihan waktu yang lebih cepat.

Tingkat prolaktin secara alami lebih tinggi saat tidur. Itu menunjukkan hubungan yang kuat antara prolaktin dan tidur, sehingga kemungkinan pelepasan hormon selama orgasme menyebabkan pria merasa mengantuk.

Prolaktin juga menjelaskan mengapa pria lebih mengantuk setelah berhubungan seks daripada setelah masturbasi.

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkap bahwa orgasme dari hubungan seksual melepaskan prolaktin empat kali lebih banyak daripada orgasme dari masturbasi.

Oksitosin dan vasopresin, dua bahan kimia lain yang dilepaskan selama orgasme, juga terkait dengan tidur. Pelepasan kedua hormon ini juga seringnya disertai melatonin, hormon utama yang mengatur ritme sirkadian.

Di sisi lain, oksitosin juga dapat mengurangi stres, yang sekali lagi dapat menyebabkan relaksasi dan kantuk.

Berita Terkait

Berita Terkini