Wanita

Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya

Wanita ini mengaku rasa gatalnya sangat parah

Rosiana Chozanah

Ilustrasi hamil. (Pixabay/Skitterphoto)
Ilustrasi hamil. (Pixabay/Skitterphoto)

Himedik.com - Seorang wanita bernama Rhiannon Giles menceritakan pengalamannya menderita kolestasis intrahepatik saat usia kehamilan 38 minggu.

Awalnya, ia mengalami gatal di telapak kaki. Lalu, rasanya mulai menyebar ke kaki dan telapak tangan. Ketika ia menggaruknya, rasa gatalnya tidak berkurang.

Giles mengaku rasa gatalnya sangat parah, sampai -sampai mengonsumsi antihistamin oral dan menggunakan berbagai krim saja tidak ampuh.

Selain rasa gatal, Giles juga mendapati kotorannya berwarna pucat, urin gelap, nyeri di kuadran kanan atas (perut kanan atas), dan penyakit kuning.

Gejala lain yang sulit dibedakan dari tanda kehamilan biasa adalah depresi ringan, kelelahan, dan mual.

Ilustrasi  kulit ibu hamil gatal (Shutterstock)

Ia pun memeriksakan dirinya dan dokter kandungannya mendiagnosisnya dengan kolestasis intrahepatik.

"Ketika pemeriksaan darah menunjukkan kolestasis intrahepatik, batin saya yang cemas merasa divalidasi, tetapi bagian (batin) yang lai merasa takut," kata Giles, dikutip Insider.

Kolestasis intrahepatik dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati

Kolestasis intrahepatik terjadi ketika komponen empedu seperti bilirubin, asam empedu, serta kolesterol menumpuk di dalam hati akibat kelainan duktus billiaris di dalam hati.

Walau umumnya tidak dikaitkan dengan peningkatan kematian sang ibu, kolestasis intrahepatik dapat meningkatkan risiko lahir mati.

Karena kondisinya, Giles pun diharuskan melahirkan.

"Kami menjadwalkan induksi rumah sakit, memberi saya beberapa hari untuk mencoba berbagai trik untuk memicu agar melahirkan di rumah," tambahnya.

Ia pun meminum minyak jarak, yang dapat menyebabkan kontraksi ringan di malam hari. Tetapi saat ke rumah sakit paginya, kontraksi berkurang. Untungnya, persalinan berjalan secara lancar.

Berita Terkait

Berita Terkini