Anak

Jangan Gunakan Bantal Saat Bayi Tidur, Ini Bahayanya

Bahkan bayi bisa kehilangan nyawa akibat hal ini.

Dinar Surya Oktarini | Yuliana Sere

Bayi tidur. (BookthatSpot)
Bayi tidur. (BookthatSpot)

Himedik.com - Bantal untuk bayi yang baru lahir dijual sebagai alat yang membantu mencegah sindrom plagiocephaly atau 'kepala datar'. Ahli kesehatan profesioanl di NHS mengatakan kamu tak boleh menggunakan bantal sebelum si buah hati berusia setahun.

Salah satu alasan mendasar adalah keamanan. Situs NHS mengatakan bantal bayi dapat menimbulkan risiko mati lemas. Sebaliknya, NHS merekomendasikan seprai dan selimut yang diselipkan di bawah bahu bayi.

Bantal bayi malah bisa mengganggu pernapasan dan meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). The Lullaby Trust juga merekomendasikan hal yang sama yaitu penggunaan bantal setelah bayi berumur satu tahun.

National Institute of Child Health and Human Development (NICHHD) juga mengatakan agar tidak memberikan bantal pada bayi di bawah satu tahun.

HiMedik juga sudah menemukan beberapa alasan kenapa bantal tak boleh digunakan untuk bayi. Bayi menjadi sulit bergerak dan berisiko tersedak.

Bayi tidur. (Babycenter)
Bayi tidur. (Babycenter)

Pasalnya, bantal yang dipakai bisa saja membuat bayi sulit untuk membalik atau memutar kepalanya. Ini bisa membuat bayi tersedak jika saat itu ia mengalami muntah.

Alasan lain adalah alergi. Sarung bantal dan bantal bisa menjadi sarang tungau. Debu dari bantal juga bisa bikin bayi alergi karena kulit bayi masih sangat sensitif.

Bukan hanya itu, wajah bayi bisa tertutup bantal. Ketika bayi bergerak, ia bisa terguling dan membuat wajahnya tertutup bantal.

Ini bisa membuat ia kehabisan napas. Bayi juga masih belum bisa mengatur posisi kepalanya sehingga disarankan agar tak menggunakan bantal untuk bayi.

Jauhkan bantal, mainan atau selimut dari area bayi tidur dan usahakan selalu dalam pengawasanmu ya.

Berita Terkait

Berita Terkini