Anak

Gadis 14 Tahun Meninggal Akibat Kerusakan Jantung

Dia meninggal setelah menjalani anestesi

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Alice dan ibunya. (mirror.co.uk)
Alice dan ibunya. (mirror.co.uk)

Himedik.com - Alice Sloman (14) menderita kerusakan jantung fatal setelah dia diberi anestesi selama scan MRI. Sloman menjalani tes lantaran dicurigai terdapat air di otaknya. Namun sayang, nyawa Alice tidak dapat diselamatkan.

Ketika tim medis di Rumah Sakit Torbay berjuang menyelamatkan nyawa Alice, mereka menemukan bahwa dia memiliki masalah jantung.

Dokter mengatakan Alice memiliki jantung lebih lemah daripada anak-anak seusianya. Orangtuanya, Sarah dan Nathan mengatakan Alice menderita kerusakan jantung setelah dia diberi anestesi umum.

Sarah, ibu dari tiga anak berusia 19, 12 dan enam tahun mengatakan, ''Selama MRI, denyut jantungnya tinggi kemudian drop beberapa kali dan tekanan darahnya juga mengalami penurunan.''

Alice dan ibunya. (mirror.co.uk)
Alice. (mirror.co.uk)

Alice yang merupakan murid di Combe Pafford School di Torquay, memiliki sejumlah masalah kesehatan. Dia autis, tunanetra dan berjuang dengan hipermobilitas.

Sebelum kematiannya, dia telah menderita sakit kepala sehingga dokter menyarankannya untuk melakukan pemindaian MRI pada 16 Oktober.

Dokter memutuskan dia mendapatkan anestesi karena ia tidak mampu melewati tahapan scan.

Kondisi Alice memburuk begitu cepat saat ia dipindahkan ke Rumah Sakit Royal Bristol untuk anak-anak. Di sana ia menghabiskan waktu tiga hari untuk berjuang, namun akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 19 Oktober 2018.

Orangtua Alice. (mirror.co.uk)
Orangtua Alice. (mirror.co.uk)

Selama tujuh tahun terakhir, Alice telah menggunakan hormon pertumbuhan karena tubuhnya kecil untuk seusianya dan orangtuanya percaya efek samping dari obat berdampak pada kesehatannya.

Hormon pertumbuhan tersebut tidak hanya membuat berat badan atau tinggi badan bertambah namun itu juga bisa 'menumbuhkan' setiap bagian tubuh termasuk organ dalam.

Untuk itu, orangtua Alice memeringatkan setiap orang agar harus memeriksa jantungnya sebelum mendapatkan anestesi.

Berita Terkait

Berita Terkini