Anak

Empat Tips Mudah Merawat Anak yang Sering Sakit Kepala

Sakit kepala yang sering dialami anak-anak adalah sakit kepala tegang (tension headache) danmigrain.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi anak sakit kepala. (parenting.co.id)
Ilustrasi anak sakit kepala. (parenting.co.id)

Himedik.com - Sakit kepala memang umum dirasakan oleh orang dewasa. Namun, dalan sebuah studi dilaporkan bahwa 90 % anak-anak mengalami sakit kepala saat sedang stres dan cemas.

Seperti dirangkum dari Hellosehat, sakit kepala yang sering dialami anak-anak adalah sakit kepala tegang (tension headache) dan migrain. Selain itu, sakit kepala bisa disebabkan oleh pilek, demam, atau sinusitis.

Lantas, bagaimana cara mengobati sakit kepala pada anak agar tidak kembali kambuh? Berikut ulasannya

1. Minum banyak air

Demam kerap kali menyebabkan anak dehidarasi. Dua kondisi tersebut erat kaitannya dengan sakit kepala. Itulah sebabnya mengapa saat demam dan sakit kepala, anak harus banyak minum air putih. 

Tak hanya itu, dengan membarikan jus buah, susu, atau sup hangat juga sangat membantu meredakan sakit kepala pada anak.

2. Selektif pada makanan

Asal dalam memberikan makanan juga bisa berisiko menyebabkan sakit kepala kambuh. Salah satu yang harus dihindari adalah makanan mengandung mecin atau MSG.

Dan yang paling penting adalah mengatur waktu makan anak. Jangan sampai telat makan atau bahkan melewatkan waktu makan. Selain itu, waktu makan yang teratur bisa menurutkan risiko obesitas pada anak.

3. Menyediakan obat yang tepat

Ilustrasi obat anak. (pixabay/Myriams-Fotos)
Ilustrasi obat anak. (pixabay/Myriams-Fotos)

Setelah berbagai tahap di atas telah dilaksanakan namun sakit kepala kembali kambuh, maka langkah terkahir adalah minum obat. Pastikan obat yang diminum pun adalah obat yang tepat sesuai saran dan resep dari dokter.

Saat sakit kepala muncul, segera baringkat anak dan sangga kepalanya dengan bantal. Kemudian beri obat sakit kepala seperti paracetamol atau obat lain yang telah diresepkan dokter. Jika diperlukan, kompres kepala anak dengan handuk panas dan dilanjutkan berendam air panas. 

4. Memastikan anak cukup tidur

Kurang tidur bisa memicu sakit kepala atau pusing keesokan harinya. Jadi, sebagai orangtua harus membuat jadwal tidur dan bangun tidur yang pas untuk anak. 

Jangan sampai membiarkan anak tidur terlalu larut. Jika anak sering terbangun di malam hari tanpa alasan yang jelas, maka segeralah periksa ke dokter. Bisa jadi anak tersebut memiliki gangguan tidur atau penyebab fatal lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini