Anak

Berawal dari Flu, Anak Ini Idap Penyakit Otak yang Langka

Ia awalnya menderita flu serta kejang.

Agung Pratnyawan | Yuliana Sere

Ilustrasi dirawat di rumah sakit (Unplash/rawpixel)
Ilustrasi dirawat di rumah sakit (Unplash/rawpixel)

Himedik.com - Seorang anak berusia dua tahun tengah berjuang melawan flu yang kemudian berubah menjadi ensefalopati nekrotikans, penyakit otak yang langka.

Melansir dari dailymail, Layla Thomas dari St Louis, Missouri, telah berada di unit perawatan intensif anak selama 11 hari karena koma.

Penyakit Layla dimulai ketika dirinya menderita flu. "Hidungnya meler dan sedikit batuk," kata bibi Layla, Jessica Kile.

Pada 18 Maret, suhu tubuhnya naik hingga 107 derajat Celcius sehingga ia terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.

Dokter mengatakan dia memiliki kondisi yang sangat jarang dengan hanya sekitar 59 kasus tercatat. Dalam kasus ini pun tak banyak pasien selamat.

Ensefalopati nekrotikans merupakan komplikasi dari flu. Virus berkembang dari influenza hingga meradang ke otak.

Ketika gejalanya ringan atau tidak tampak, itu mulai merusak dan membengkak ke bagian otak. Akhirnya, penyakit ini mulai membunuh jaringan di otak dan saat itulah kondisinya menjadi sangat parah.

Ilustrasi ranjang rumah sakit - (Unsplash/@daanstevens)
Ilustrasi ranjang rumah sakit - (Unsplash/@daanstevens)

Penderita mulai dengan gejala seperti flu, kemudian mengalami kejang, halusinasi serta gerakan koordinasi yang sulit.

Tanpa perawatan, sebagian besar penderita akan mengalami koma.

Saat ini, tim medis memberikan cairan antibiotik dan transfusi darah untuk melawan penyakit.

Dokter bahkan mengatakan kepada keluarga bahwa kasus seperti ini terjadi lagi setidaknya setelah satu dekade.

Beberapa tim medis di seluruh dunia juga diminta untuk membantu menangani kasus Layla ini.

"Hanya waktu yang akan menentukan seperti apa hasilnya nanti," seorang kerabat menulis di GoFundMe.

"Layla adalah seorang pejuang dan telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan kecil setiap hari," tulis yang lain.

Pejabat kesehatan memperingatkan kasus Layla yang jarang terjadi ini bisa saja terus terjadi akhir musim ini dan itu dapat memiliki komplikasi serius.

CDC mendesak semua orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi flu pada bulan April.

Berita Terkait

Berita Terkini