Anak

Waspada Perubahan Iklim, Berdampak Buruk bagi Kesehatan Anak-Anak

Perubahan iklim bisa menyebabkan malnutrisi.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi anak-anak bermain. (Pixabay/jarmoluk)
Ilustrasi anak-anak bermain. (Pixabay/jarmoluk)

Himedik.com - Sebuah studi terbaru yang dihimpun peneliti dari 300 penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesehatan anak dipengaruhi oleh perubahan langsung di lingkungan sekitar, termasuk perubahan iklim.

Melansir dari Medicinenet, perubahan iklim yang dimaksud adalah seperti peningkatan cuaca ekstrim serta efek tidak langsung, seperti polusi udara dan perubahan ekosistem. Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Karolinska Institutet dan diterbitkan di Lancet Planetary Health.

"Perubahan tidak hanya menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas dari berbagai penyakit, tetapi juga dapat menyebabkan malnutrisi, kemiskinan dan berkurangnya kesempatan untuk bersekolah karena perubahan iklim mempengaruhi semua bagian masyarakat di mana anak-anak bergantung pada kesehatan yang baik," kata Daniel Helldén, mahasiswa PhD di Departemen Kesehatan Masyarakat Global dan penulis pertama artikel tersebut.

"Lebih jauh lagi, anak-anak yang sudah paling rentan di negara-negara berpenghasilan rendah, misalnya yang berisiko menanggung beban perubahan iklim," imbuhnya.

Karena ketidakpastian studi yang telah dikumpulkan dan kurangnya penelitian penting, sulit untuk menghitung angka pasti hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan anak-anak. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak membawa dan akan terus menanggung sebagian besar beban penyakit akibat perubahan iklim.

Ilustrasi Anak-Anak. (pexels/@samerdaboul)
Ilustrasi Anak-Anak. (pexels/@samerdaboul)

“Ada kebutuhan lebih banyak serta penelitian yang lebih baik tentang masalah ini. Salah satu kesimpulan terpenting dalam penelitian ini adalah apa yang hilang di lapangan," tambah Tobias Alfvén, profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat Global dan penulis terakhir.

"Misalnya, kurangnya studi longitudinal yang dibuat dengan baik tentang perubahan iklim dan anak-anak. Kami berharap bersama dengan peneliti dari disiplin lain untuk dapat menangani masalah penelitian ini bersama-sama dengan metode kerja lintas disiplin,” imbuhnya. 

Berita Terkait

Berita Terkini