Info

Menguak Risiko yang Mengintai Bila Kamu Operasi Belah Lidah

Operasi belah lidah agar punya lidah kadal risikonya ngeri banget, baca deh artikel ini.

Ririn Indriani

Perempuan yang menjalani operasi belah lidah, bentuknya mirip lidah kadal. (wikipedia/ioerror)
Perempuan yang menjalani operasi belah lidah, bentuknya mirip lidah kadal. (wikipedia/ioerror)

Himedik.com - Lidah bercabang dua alias lidah kadal yang juga dimiliki ular berbisa rupanya menarik bagi sebagian orang untuk memodifikasi penampilannya agar terlihat lebih keren dengan cara operasi belah lidah.

Di beberapa belahan dunia sudah ada beberapa orang baik perempuan maupun lelaki yang melakukan operasi belah lidah agar seperti lidah kadal.

Tren belah lidah itu dikenal dengan sebutan tongue splitting. Meski tindakan operasi membelah lidah dilakukan secara medis, namun para dokter mengingatkan ada banyak bahaya dan risiko yang harus ditanggung pasien, mulai dari perdarahan serius, infeksi, kesulitan bernapas, menelan, dan kerusakan saraf.

Dailymail merilis, tindakan membelah lidah hingga menyerupai kadal telah menjadi fenomena global dalam beberapa tahun terakhir. Namun, meskipun popularitasnya meningkat, para ahli menyatakan banyak orang yang melakukan modifikasi tubuh tidak menyadari risiko kesehatan secara jangka panjang.

Konsekuensi mengerikan lainnya yang dialami pasien juga meliputi patah tulang gigi dan kerusakan gusi yang parah. Peringatan ini dikeluarkan oleh Fakultas Bedah Gigi, Royal College of Surgeons dan Asosiasi Ahli Bedah Rekonstruktif & Estetika Plastik, pada Jumat (3/8/2018).

Selina Master, dari fakultas bedah gigi Royal College of Surgeons mengatakan dokter gigi telah melihat beberapa konsekuensi mengerikan dari prosedur ini.

"Penting meningkatkan kesadaran pasien tindakan belah lidah untuk mengetahui risiko serius seperti kehilangan darah yang signifikan, infeksi, kerusakan saraf dan masalah lain seperti sulit bernapas atau menelan," kata Selina.

Sementara itu, Presiden Bapras David Ward menambahkan tidak ada ahli bedah punya reputasi baik mau melakukan tidakan belah lidah, karena sangat berisiko tinggi, baik saat tindakan berlangsung atau jangka panjang. Secara medis juga tidak ada alasan yang membernarkan untuk dilakukannya operasi belah lidah ini.

"Pasien yang menjalani operasi ini, karena alasan ingin memperbaiki estetika penampilan, maka harus melewati evaluasi psikologis dulu. Tetapi ahli bedah professional tidak akan mau melakukan tahapan itu karena memahami bahwa risikonya amat berbahaya," kata David.

Keputusan Pengadilan Banding Inggris dan Wales telah memutuskan, jika ada klinik atau rumah sakit yang menawarkan tindakan belah lidah maka mereka melakukannya secara ilegal. Sebab, status hukum pemisahan lidah tidak tercakup dalam undang-undang yang ada. Ini berarti prosedur ekstrem pada dasarnya tidak diatur.

Menurut catatan, kasus membelah lidah awalnya terjadi pada 1996 ketika Dustin Allor, seorang penindik berusia 19 tahun di AS, melakukan itu terhadap dirinya sendiri. Sejak itu, tindakan tersebut menjadi semakin populer dilakukan oleh penggemar tato di berbagai belahan dunia.

Laporan anecdotal menyebut tindakan belah lidah awalnya dilakukan suruhan gaib. Sementara beberapa dokter mengatakan, tindakan operasi belah lidah menyerupai lidah kadal harus dipisahkan secara psikologis dengan budaya mainstream. (Suara.com/Vessy Dwikira Frizona)

Berita Terkait

Berita Terkini