Info

Meski Nikmat, Kol Goreng Menyimpan Bahaya Mematikan

Ketika kol digoreng dengan suhu panas, justru menghasilkan beragam risiko bagi kesehatan tubuh.

Rauhanda Riyantama

Kol goreng, (Eshtravaganza)
Kol goreng, (Eshtravaganza)

Himedik.com - Belakangan ini, popularitas kol goreng kian meroket di kalangan pecinta penyetan atau pecel lele. Lalapan yang satu disukai karena teksturnya renyah dan terasa nikmat. Jadi tidak heran kalau menjadi primadona banyak orang.

Kol sebenarnya punya segudang manfaat bagi tubuh. Kol mengandung zat antikanker dan dapat menurunkan risiko kanker pada seseorang, karena mengandung senyawa sulforaphane. Ada juga kandungan apigenin yang dapat menurunkan ukuran kanker payudara.

Kol juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan pencernaan. Namun, ketika kol digoreng dengan suhu yang panas, ternyata justru menghasilkan beragam risiko bagi kesehatan tubuh. Dirangkum Himedik, berikut alasannya.

1. Merusak nutrisi yang terkandung dalam kol

Makanan yang digoreng memang nikmat, tak terkecuali kol. Namun, proses penggorengan justru dapat menghancurkan beberapa jenis vitamin yang terkandung pada kol, seperti vitamin A, B, C, dan K.

Secara alamiah, beberapa jenis vitamin tersebut memang rentan rusak akibat pemanasan. Kalau sudah begini, bukannya mendapatkan nutrisi dari kol, tapi justru mendapat racun. 

2. Dapat memicu kanker

Menggoreng kol dengan suhu panas dan minyak yang telah digunakan berkali-kali akan membuat kol mengalami proses oksidasi, sehingga kandungan radikal bebasnya meningkat.

Selain itu, menggoreng kol terlalu lama juga akan merangsang munculnya senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik. Senyawa inilah yang kemudian bisa menjadi pemicu kanker.

3. Menyebabkan obesitas dan serangan jantung

Kol sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jantung karena tidak mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang berbahaya. Namun, ketika digoreng dengan suhu yang tinggi, kol akan menyerap sebagian minyak goreng.

Kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam minyak goreng dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti obesitas dan serangan jantung.

 

Berita Terkait

Berita Terkini