Info

Tiga Manfaat Pati Resisten Bagi Tubuh

Selain dari makanan, pati resisten juga bisa terbentuk dari proses pendinginan makanan.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Kentang, sumber pati resisten. (iStock)
Kentang, sumber pati resisten. (iStock)

Himedik.com - Pati merupakan struktur rantai panjang dari gabungan banyak glukosa. Pati ini ditemukan dalam biji-bijian, kentang, pisang, kacang, dan makanan berkarbohidrat lainnya.

Pati resisten adalah pati yang sama sekali tidak dapat dicerna dan dihancurkan oleh perut. Setelah masuk ke usus kecil, makanan yang mengandung pati resisten akan difermentasi sebelum masuk usus besar.

Hasil fermentasi tersebut menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang berfungsi sebagai sumber energi sel-sel usus besar dan bakteri baik di usus.

Bahkan peningkatan kadar SCFA ini ternyata berdampak baik bagi kesehatan usus yaitu berperan dalam membantu mencegah perkembangan sel-sel abnormal seperti sel kanker.

Kacang merah, sumber pati resisten. (iStock)
Kacang merah, sumber pati resisten. (iStock)

Sebenarnya banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ada banyak manfaat dari pati resistem bagi kesehatan. Berikut informasi lengkapnya.

1. Membuat merasa kenyang lebih lama

Dilansir dari British Journal of Nutrition, pati resisten mampu membuat seseorang merasa kenyang lebih lama. Sehingga membantu seseorang dalam mengontrol asupan kalori supaya tidak berlebihan.

Hal ini bisa terjadi akibat dari proses fermentasi dalam usus yang membantu meningkatkan pelepasan hormon pengendali lapar.

2. Menjaga kesehatan pencernaan

Pati resisten dalam usus membantu mengurangi kadar pH usus yang mana berpotensi menurunkan risiko pertumbuhan sel-sel abnormal, termasuk sel kanker kolorektal. Serta mengurangi peradangan.

Nah, perlu kamu tahu nih bahwa kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker yang paling umum nomor empat di dunia.

3. Menstabilkan gula darah

Manfaat ketiga yaitu efektif menurunkan kadar gula darah setelah makan. Cara kerjanya dengan meningkatkan sinsitivitas hormon insulin. Sehingga tubuh bisa menggunakan hormon insulin lebih efisien.

buah pisang rendah serat (shutterstock)
Pisang, sumber pati resisten. (shutterstock)

Hal tersebut didasarkan pada penelitian yang memperolah hasi bahwa terjadi peningkatan sebanyak 33-50% sensitivitas insulin setelah empat minggu mengonsumsi sebanyak 15 hingga 30 gr pati dalam sehari.

Dilansir dari laman British Nutrition Foundation, berikut rincian nilai kandungan pati resisten dalam 100 gr makanan.

Beras cokelat: 1,7-3,7
Kacang polong: 0,77
Kacang-kacangan yang dipanggang: 1,4
Kacang merah: 1,5-2,6
Kentang: 1,07
Lentil matang: 3,4
Nasi putih: 1,2-3,7
Pisang matang: 1.23
Pisang mentah: 8,5
Pasta gandum utuh dan matang: 1,4

Semakin banyak kandungan pati resisten dalam makanan, maka semakin sedikit pula kalorinya.

Berita Terkini