Info

Studi Baru: Optimisme Dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung

Bersyukurlah kamu yang berkepribadian optimis.

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Optimis tingkatkan kesehatan jantung. (Public Domain Pictures)
Optimis tingkatkan kesehatan jantung. (Public Domain Pictures)

Himedik.com - Optimis menjadi salah satu bagian dari pikiran positif. Pikiran positif sangat berpengaruh terhadap tubuh yang lebih sehat.

Dilansir dari medicaldaily, seorang profesor di Nortwestern University Feinberg School of Medicine, Darwin R. Labarthe mengungkapkan tingkat optimisme yang tinggi sangat berhubungan dengan kesehatan jantung.

''Kami fokus pada apakah kesejahteraan psikologis dapat secara konsisten terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung,'' ungkapnya.

Optimisme dianggap sebagai salah satu segi kesejahteraan psikologis. Selama bertahun-tahun, penelitian telah menunjukkan hubungan positif antara optimisme dan penyakit jantung.

Sebagai contoh, sebuah studi Harvard pada 2016 menemukan optimisme dapat memiliki efek perlindungan pada wanita yang lebih tua, mengurangi risiko kematian akibat penyebab seperti kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit pernapasan dan infeksi.

Penulis menemukan mereka yang paling optimis sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi perokok dan lebih mungkin untuk terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur.

Optimis tingkatkan kesehatan jantung. (Queen Sells Atlanta Blog)
Optimis tingkatkan kesehatan jantung. (Queen Sells Atlanta Blog)

Dalam hal pola diet, mereka yang paling optimis cenderung makan lebih banyak buah dan sayuran dan lebih sedikit mengonsumsi daging olahan serta permen.

Akibatnya, mereka juga cenderung mempertahankan indeks massa tubuh yang sehat (BMI).

Labarthe mencatat para optimis cenderung untuk memecahkan masalah dan menciptakan strategi ketika berhadapan dengan stres.

''Kamu bisa menjadi makhluk yang sama dari satu hari ke hari berikutnya, tetapi pola pikirmu dapat memiliki efek dramatis pada kinerja dan kemampuan fisiologis,'' kata Alia Crum dari Stanford University, California.

Temuan dari tinjauan ini telah diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pada 10 September.

Berita Terkait

Berita Terkini