Info

Menderita Kanker dan Sekarat, Ibu Ini Berani Beri Tahu Anaknya

Waktunya tinggal beberapa minggu lagi, ibu tunggal penderita kanker ini berani beri tahu anaknya yang masih berusia 5 tahun.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Sam dengan anak-anaknya. (mirror)
Sam dengan anak-anaknya. (mirror)

Himedik.com - Sam McConnell, wanita asal Lincoln yang berusia 46 tahun mengidap kanker pankreas dan hati. Kisahnya tak sesederhana itu.

Ia adalah seorang ibu tunggal dengan dua anak yang masih berusia lima dan dua tahun. Anak pertamanya bernama Grace (perempuan) dan anak kedua bernama Rory (laki-laki).

Sam menghabiskan 12.000 poundstreling untuk melakukan in Vitro Fertilisation (IVF) atau bayi tabung yang membantunya melahirkan anak kembar. Program tersebut dibuat dari embrio yang sama tetapi lahir secara terpisah dalam rentang tiga tahun.

Di sisi lain, Sam telah menjalani perawatan untuk mengobati kankernya, namun akhirnya dokter memastikan bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkannya. Dokter mengatakan Sam hanya memiliki 6-8 minggu waktu tersisa.

Sam dengan anak-anaknya. (mirror)
Sam dengan anak-anaknya. (mirror)

Kabar buruk tersebut tak lantas membuat Sam berlarut dalam kesedihan. Meski hatinya hancur karena tidak bisa melihat kedua anaknya tumbuh besar, ia mencoba menikmati sisa waktunya. Sam memberanikan diri untuk menceritakan vonis dokter pada anaknya, Grace.

"Memberitahu gadis kecilku bahwa aku sedang sekarat karena kanker dan akan segera pergi meninggalkanya tapi tidak tahu kapan, merupakan hal terburuk yang pernah aku lakukan dalam hidup," tuturnya dilansir dari laman mirror.

Walaupun begitu, Sam tetap tegar. Ia menulis daftar keinginan dan fokus melakukan apa yang ingin dia lakukan dan membuat kenangan berharga bersama anak-anaknya.

"Pergilah ke luar sana, bersenang-senang, dan tersenyumlah, hiduplah, lakukan apa saja," katanya.

“Apapun yang kamu sukai, lakukan sekarang."

Salah satu keinginan Sam adalah mengubah warna rambutnya menjadi pink. (mirror)
Salah satu keinginan Sam adalah mengubah warna rambutnya menjadi pink. (mirror)

Sam bahkan mengatakan bahwa semua hal yang dianggap baik bagi masyarakat mungkin harus dipandang dari sisi yang berbeda, seperti menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang dicintai.

"Jangan pergi dan mengumpulkan uang untuk kegiatan amal. Sebaliknya, berikan waktumu dan habiskan untuk mendengarkan teman, tetangga, atau orang asing." ungkapnya.

“Karena di rumah sakit, aku pernah mendengar orang-orang yang menangis karena takut untuk tidur sendiri meskipun mereka mendapatkan perawatan medis yang layak."

“Uluran tangan dan telingamu bisa sangat membantu dalam pemulihan mental dan fisik mereka, bukan hanya dalam perawatan medis."

“Memiliki seseorang yang mau mendengarkan itu sangat membantu. Tersenyumlah pada pada siapapun, dan sapalah."

"Kamu mungkin satu-satunya orang yang berbicara kepada mereka hari itu. Jika kamu melihat sesuatu yang baik pada diri seseorang, pujilah," tuturnya, seperti dilansir dari laman mirror.

Sam fokus membuat kenangan berharga dengan anak-anaknya. (mirror)
Sam fokus membuat kenangan berharga dengan anak-anaknya. (mirror)

Tina Bessel, yang merupakan sahabat baik Sam selama 18 tahun sangat sedih mengetahui hal tersebut. Ia mengatakan bahwa Sam tidak seharusnya mendapat cobaan ini.

Menurutnya, Sam adalah wanita yang baik, enerjik, dan sangat memprioritaskan pada anak-anaknya. Dia tidak mudah putus asa dan masih berjuang.

Begitu mengharukannya kisah Sam dan anak-anaknya ini membuat banyak orang sedih hingga melakukan penggalangan dana. Dana yang telah terkumpul untuk mendukung anak-anak Sam setelah ia meninggal telah mencapai lebih dari 14.000 poundsterling.

Berita Terkait

Berita Terkini