Info

Ini Tiga Makanan Penyebab Peradangan yang Perlu Diwaspadai

Sebenarnya, peradangan tidak melulu buruk tergantung situasinya.

Agung Pratnyawan | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi minyak nabati. (pixabay)
Ilustrasi minyak nabati. (pixabay)

Himedik.com - Peradangan sebenarnya tidak melulu buruk tergantung situasinya. Pasalnya itu adalah cara alami tubuh untuk melindungi dirinya sendiri ketika kamu terluka atau sakit.

Sehingga dapat membantu tubuh mempertahankan diri dari penyakit dan merangsang penyembuhan. Di sisi lain, peradangan kronis dan berkelanjutan dalam tubuh dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Menariknya, makanan yang kamu makan dapat memiliki efek besar pada peradangan di tubuh. Dirangkum dari Healthline, berikut 3 makanan yang bisa menyebabkan peradangan.

1. Gula dan sirup jagung tinggi fruktosa

Gula dapat menyebabkan kerusakan karena memasok fruktosa dalam jumlah berlebih. Gula terbuat kombinasi dari 50 persen glukosa dan 50 persen fruktosa, sedangkan sirup jagung tinggi fruktosa memiliki sekitar 45 persen glukosa dan 55 persen fruktosa.

Sementara jumlah kecil fruktosa dalam buah-buahan dan sayuran tidak memberikan masalah. Namun, tetap batasi asupannya karena makan banyak fruktosa telah dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, diabetes, penyakit hati berlemak, kanker, dan penyakit ginjal kronis.

Asupan fruktosa tinggi juga telah terbukti meningkatkan beberapa penanda inflamasi pada tikus dan manusia.

Dalam satu studi, tikus yang diberi diet sukrosa tinggi mengembangkan kanker payudara yang menyebar ke paru-paru mereka, sebagian karena respons inflamasi terhadap gula.

Sedangkan dalam penelitian lain, dampak antiinflamasi asam lemak omega-3 terganggu pada tikus yang diberi diet tinggi gula.

Ilustrasi garam dan gula. (pixabay/minree)
Ilustrasi gula. (pixabay/minree)

Terlebih lagi, dalam uji klinis acak dengan sampel kelompok orang minum soda biasa, soda diet, susu, dan air. Hasilnya hanya mereka yang berada dalam kelompok soda biasa yang mengalami peningkatan kadar asam urat, yang mendorong peradangan dan resistensi insulin.

Para peneliti juga mencatat bahwa fruktosa menyebabkan peradangan dalam sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah Anda, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung

2. Lemak trans buatan

Lemak trans buatan adalah lemak yang dibuat dengan menambahkan hidrogen ke lemak tak jenuh, yang berbentuk cair, untuk memberi mereka stabilitas lemak yang lebih padat.

Pada daftar bahan makanan, lemak trans sering terdaftar sebagai minyak "terhidrogenasi parsial".

Perlu kamu tahu, kebanyakan margarin mengandung lemak trans, dan mereka sering ditambahkan ke makanan olahan untuk memperpanjang lama penyimpanan.

Tidak seperti lemak trans yang ditemukan secara alami dalam susu dan daging, lemak trans buatan terbukti menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko penyakit.

Bahkan lemak trans buatan dapat menurunkan kadar kolesterol HDL (baik), serta dapat merusak fungsi sel endotel yang melapisi arteri, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

3. Minyak sayuran dan biji-bijian

Beberapa ilmuwan percaya bahwa minyak nabati tertentu, seperti minyak kedelai, meningkatkan peradangan karena kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.

Begitu pula para profesional kesehatan, merekomendasikan makan lebih banyak makanan kaya omega-3, seperti ikan berlemak, untuk meningkatkan rasio omega-6 ke omega-3 dan menuai manfaat antiinflamasi omega-3.

Dalam sebuah penelitian, tikus yang diberi rasio omega-6 sampai omega-3 dengan perbandingan 20: 1 memiliki tingkat penanda inflamasi yang jauh lebih tinggi daripada tikus yang diberi rasio 1: 1 atau 5: 1.

Namun, bukti bahwa asupan tinggi asam lemak omega-6 meningkatkan peradangan saat ini masih terbatas. Diperlukan lebih banyak penelitian sebelum menarik kesimpulan.

Jadi, sebaiknya hindari atau kurangi ketiga makanan di atas supaya terhindar dari peradangan ya.

Berita Terkait

Berita Terkini