Himedik.com - Maknan khas Lebaran seperti opor, daging, makanan bersantan, hingga ketupat berlemak dan mengandung karbohidrat tinggi yang bisa memengaruhi kesehatan. Tapi jika tahu siasat dalam mengolahnya, maka masakan lebaran akan tetap sehat dikonsumsi.
Oleh karena itu dilansir dari Hello Sehat, berikut adalah beberapa siasat yang bisa Anda lakukan untuk membuat makanan lebaran Anda tetap sehat.
Baca Juga
5 Hal yang Harus Diubah saat Rayakan Lebaran di Tengah Pandemi Corona
Lebaran Ketika Pandemi Corona, Apakah Perlu Tetap Pakai Masker di Rumah?
Peneliti Uji Klinis Remdesivir dan Obat Radang Sendi untuk Terapi Covid-19
Kaitan Vitamin D dan Covid-19, Benarkah Mencegah Penyakit Makin Parah?
Peneliti: Lingkungan Keluarga Memengaruhi Perkembangan Otak di Masa Remaja
Kumur Air Garam Bisa Ringankan Gejala Corona Covid-19, Benarkah?
Gunakan bahan alternatif untuk santan kental
Makanan bersantan seperti opor dan kari menjadi makanan khas lebaran. Santan mengandung kadar lemak yang tinggi sehingga tetap harus dibatasi penggunannya.
Santan kental mengandung kalori sebesar 792 kkal di mana sebagain besar berasal dari lemak. Sementara kandungan kalori santan encer sekitar 400 kkal.
Anda bisa menyiasati penggunaan santan dengan menggunakan santan encer yang sudah diperas dengan air berkali-kali. Anda juga bisa menggantinya dengan susu rendah lemak sebagai campuran masakan Anda untuk menambah rasa gurih.
Gunakan daging rendah lemak
Beda daging, berbeda pula tekstur serta kandungan lemak dan zat gizinya.
Pada daging sapi, Anda bisa memilih jenis daging sapi yang rendah lemak yaitu has luar (sirloin) dan bagian paha belakang. Hindari bagian perut dan tulang iga yang terdapat tinggi lemak.
Pada daging ayam, hindari kulit ayam dan daging yang berwarna gelap. Hindari juga bagian sayap ayam yang mengandung banyak lemak terutama jika disajikan dengan kulitnya.
Ganti jenis beras pada ketupat
Beras putih memiliki kadar gula dan karbohidrat tinggi, maka ada baiknya Anda mengganti dengan beras merah sebagai alternatif.
Beras putih bisa kehilangan serat, zat besi, dan sebagian besar vitamin B dalam proses pemakasan. Tetapi, beras cokelat dan beras merah masih memiliki kandungan gizi yang lengkap meskipun melalui pemrosesan yang minimum.