Info

Dinilai Kurang Akurat, Psikolog Sebut Tes Kepribadian MBTI Ada Manfaatnya

Apa tanggapan psikolog tentang tes kepribadian MBTI ini?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

ilustrasi kepribadian orang - (Pixabay/ivanovgood)
ilustrasi kepribadian orang - (Pixabay/ivanovgood)

Sejak kritik awal itu, perusahaan mengatakan telah melakukan penelitian sendiri untuk memperbaiki tes dan menilai validitasnya.

"Ketika Anda melihat validitas instrumen (MTBI), itu sama validnya dengan penilaian kepribadian lainnya," kata Suresh Balasubramanian, general manager perusahaan.

Namun, beberapa keterbatasan tes melekat dalam desain konseptualnya. Salah satu batasannya adalah kategori hitam-putih. Misalnya, seseorang adalah seorang ekstrovert atau introvert, perasa atau juri.

MBTI juga dinilai kehilangan banyak 'nuansa' dengan hanya menilai kepribadian dalam empat aspek (Introvert atau Extrovert, Intuitif atau Sensoris, Thinking atau Feeling, Judging atau Perceiving).

"Beberapa dekade yang lalu, peneliti kepribadian telah menentukan bahwa setidaknya ada lima dimensi kepribadian utama, dan bukti terbaru menunjukkan bahwa ada enam," kata Ashton.

Illustrasi bekerja (VictoGlend.com)
Illustrasi bekerja (Shutterstock)

Meski begitu, MBTI tidak sepenuhnya tidak berguna. Orang tertarik pada tes seperti MBTI karena keinginan memahami diri sendiri dan orang lain.

"Empat dimensi dari jenis MBTI semuanya berguna untuk menggambarkan kepribadian orang," tambah Ashton.

Bahkan ketika hasilnya tidak sesuai dengan intuisi seseorang tentang diri mereka sendiri, hasil tes masih memberikan pengetahuan. Dalam hal ini, MBTI dapat berfungsi sebagai titik awal untuk eksplorasi diri.

"Pada akhirnya, ini bukan tentang label MBTI, tetapi kekuatan introspeksi yang mendorong pengetahuan, dan terkadang, mendorong motivasi untuk mengubah kondisi seseorang," tandas Ashton.

Berita Terkait

Berita Terkini