Info

Ada 2 Aktivitas Paling Berisiko Tularkan Virus Corona, Ini kata Dokter!

Dokter Indonesia menyebutkan dua jenis aktivitas yang paling meningkatkan risiko penularan virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi makan bersama. (Shutterstock)
Ilustrasi makan bersama. (Shutterstock)

Himedik.com - Saat ini sudah lebih dari 12 ribu orang di Indonesia yang meninggal dunia karena virus corona Covid-19, dengan jumlah kasus yang terkonfirmasi sebanyak 353 ribu orang.

Sejauh ini, pemerintah dan para ahli telah gencar menyarankan semua orang untuk melakukan 3M selama pandemi virus corona, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Harapannya, orang bisa mencegah dan menekan penularan virus corona dengan melakukan aturan 3M dengan baik.

Sayangnya, kasus virus corona justru masih bertambah meski langkah 3M sudah gencar disuarakan. Di samping, banyak pula orang yang sudah memakai masker dan perkantoran yang membatasi jumlah karyawan masuk.

Menurut Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhammad Fajri Addai, ada banyak faktor yang bisa meningkatkan penularan virus corona Covid-19. Bahkan sebagian besar orang mungkin tak menyadari faktor ini dalam beraktivitas sehari-hari.

Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19 dr. Muhammad Fajri Addai (Youtube/Suara.com)
Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19 dr. Muhammad Fajri Addai (Youtube/Suara.com)

Pertama, kata dr. Muhammad Fajri, lingkungan perkantoran atau aktivitas di ruangan tertutup yang kurang memerhatikan sirkulasi udaranya.

Itu dikarenakan, sambung dia, seseorang tetap berisiko tertular virus corona Covid-19 ketika beraktivitas di ruangan tertutup dengan banyak orang, meski sudah memakai masker.

"Ada banyak faktornya. Misalnya di kantor yang jelas nyata. Misal ada ruangan tertutup dan banyak orang beraktivitas. Lalu, kita sudah pakai masker. Tapi, itu udaranya resirkulasi, nah itu kan bisa ketularan," jelas dr. Muhammad Fajri Addai dalam webinar "Jibaku Tenaga Kesehatan dan Satgas Tangani Covid-19 di Lapangan," Jumat (16/10/2020).

Selain itu, dr. Muhammad Fajri juga menyoroti kebiasaan sebagian besar orang makan bersama dengan teman dekat, rekan kerja maupu keluarga karena merasa aman.

Padahal kebiasaan dan perasaan itulah yang bisa menempatkan seseorang pada risiko tertular maupun menularkan virus corona Covid-19 ke orang lain.

Apalagi aktivitas berkelompok sudah disebut sebagai salah satu cara penularan dan penyebaran virus corona Covid-19 paling mudah.

"Kedua makan, itu (penularan) yang paling mudah banget. Coba deh orang-orang mengingat pernah tidak makan bersama di kantor atau di rumah, pasti pernah," ujarnya.

Muhammad Fajri mengaku sering menemukan kondisi tersebut. Ia pun menegaskan bahwa kebiasaan itu bisa mempercepat penularan virus corona.

Di samping itu, seseorang mungkin tidak menyadari orang yang sedang makan bersamanya sudah terinfeksi virus corona tanpa gejala atau belum bergejala.

Karena, seseorang yang terinfeksi virus corona Covid-19 mungkin saja mengalami gejalanya setelah beberapa hari atau minggu sejak hari pertama tertular.

"Mungkin kita sudah merasa aman karena itu keluarga atau kolega kita. Tapi, itu salah satu penularan termudah karena dia bisa jadi tanpa gejala atau belum bergejala," tuturnya.

Meski begitu, dr. Muhammad Fajri mengatakan, kebiasaan ini tergolong sulit dikendalikan. Sehingga perlu kesadaran setiap orang untuk menekan risiko penularan virus corona Covid-19.

"Ini susah banget, karena Covid-19 ini membuatnya tak bergejala atau memang belum bergejala sampai beberapa hari berikutnya," tegasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini