Info

Usai Suntikan Kedua, Ahli Sarankan Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19!

Ahli mengatakan semua orang mungkin butuh suntikan ketiga vaksin Covid-19 sebagai suntikan penguat.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Albert Bourla, CEO Pfizer Inc mengatakan suntikan ketiga vaksin Covid-19 mungkin diperlukan di masa mendatang. Dosis ketiga vaksin Covid-19 ini sebagai suntikan penguat yang dibutuhkan 6 bulan hingga 1 tahun setelah suntik vaksin kedua.

Albert Bourla membuat pengumuman tersebut selama diskusi panek yang diselenggarakan oleh CNBC sehubungan dengan CVS Health. Melalui diskusi panel, Albert juga menyarankan semua orang suntik vaksin Covid-19 setiap tahunnya setelah suntikan ketiga.

"Ada vaksin yang memang kebutuhannya mirip polio yang hanya butuh satu kali suntikan. Tapi, ada pula vaksin flu yang selalu dibutuhkan setiap tahunnya," kata Albert Bourla dikutip dari Express.

Sedangkan, virus corona Covid-19 ini lebih mirip dengan virus influenza daripada virus polio. Sehingga, suntik vaksin Covid-19 setiap tahunnya bisa membantu menghilangkan virus corona dengan membentuk kekebalan kelompok.

"Sangat penting utnuk menekan angka kasus infeksi pada kelompok orang yang rentan terhadap virus corona Covid-19," kata Albert Bourla.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Saat ini kekebalan jangka Panjang yang ditawarkan oleh suntikan vaksin Covid-19 memang belum diketahui. Tapi, penelitian menunjukkan vaksin Pfizer sangat efektif dalam jangka pendek.

Sebuah studi oleh para peneliti Universitas Birmingham dan didukung oleh Konsorsium Imunologi Coronavirus Inggris, membandingkan antibodi dan respons imun seluler antara vaksin AstraZeneca dan Pfizer pada orang usia 80 tahun ke atas.

Pada penelitian tersebut, para peneliti mengumpulkan sampel darah dari 165 orang usia 80 hingga 99 tahun yang hidup mandiri. Sebanyak 76 orang menerima suntikan vaksin Pfizer dan 89 orang mendapatkan vaksin AstraZeneca.

Setelah sampel dikumpulkan selama 5 hingga 6 minggu setelah suntikan pertama, menunjukkan lonjakan antibodi ditemukan pada sebagian besar orang di kedua kelompok. Sebanyak 93 persen setelah suntik vaksin Pfizer dan 87 persen setelah suntik vaksin AstraZeneca.

Data ini penting karena virus corona masuk ke dalam sel tubuh melalui protein lonjakan di permukaan virus yang menyebabkan virus corona Covid-19. Tingkat yang sama dari respons antibodi ditemukan setelah suntik kedua vaksin Covid-19 tersebut.

Hasilnya pun menunjukkan bahwa respons antibodi lebih berkembang pada orang usia 80 tahun ke atas pada 5 minggu setelah suntikan pertama vaksin Pfizer atau AstraZeneca.

Tingkat kekebalan antibodi dari satu kali suntik vaksin Covid-19 ini menjadi kabar yang menggembirakan seputar efektivitas dan kegunaan kedua vaksin tersebut.

 

Berita Terkait

Berita Terkini