Himedik.com - Kafein dalam kopi membuat otak lebih waspada dengan berperan sebagai stimulan sistem saraf pusat di dalam tubuh. Namun, Sanam Hafeez Ph.D., seorang neuropsikolog mencatat bahwa dampaknya pada otak dan produktivitas Anda masih ada batasnya.
Melansir dari Bustle, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition pada tahun 2021 menemukan bahwa ketika Anda kurang tidur, kafein dapat mengkhianati Anda saat Anda sangat membutuhkannya.
Baca Juga
Tidak Ada Gemuk Sehat, Waspada Berbagai penyakit Berikut
Bisa Lemahkan Sistem Kekebalan Tubuh, Hindari 5 Makanan ini!
Selain Sikat Gigi, Dokter Sebut Makanan Juga Bisa Bantu Jaga Kesehatan Gigi
Hati-hati, Sering Berkeringat Saat Malam Hari Bisa Jadi Tanda Kanker Ginjal
Terapi Monoklonal, Benarkan Metode ini Bisa Obati Pasien Covid-19?
Jangan Abaikan Bintik-Bintik Putih di Kuku, Bisa Jadi Tanda Suatu Penyakit!
Sebuah studi yang diterbitkan di Frontiers in Pharmacology pada tahun 2018 menemukan bahwa kafein memblokir reseptor otak untuk adenosin, bahan kimia yang membuat Anda mengantuk.
Efek kopi pada kewaspadaan dan kinerja terlihat seperti rollercoaster, yakni naik dan turun. Kafein mungkin membantu dengan semua jenis tugas hingga titik tertentu, tetapi kemudian berhenti bekerja sepenuhnya. Efek itu sangat terasa ketika Anda belum tidur nyenyak.
Studi di Journal of Experimental Psychology mengamati 276 orang yang diberi tes kognitif, kemudian secara acak ditugaskan untuk tetap terjaga atau tidur sepanjang malam. Mereka diberi tes yang sama keesokan paginya dan diberikan beberapa kafein.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kafein membantu orang dengan masalah perhatian sederhana. Tetapi ketika sampai pada tugas kognitif yang lebih kompleks, kopi tidak banyak membantu.
Bagi sebagian orang, efek kafein akan berkurang jauh lebih awal daripada orang lain. Hal ini tergantung pada seberapa banyak Anda minum setiap hari dan sudah berapa lama Anda sering minum kopi.