Info

Jangan Kebiasaan Overthinking! Ikuti Saran Psikolog Berikut

Sering overthinking tengah malam tidak baik untuk kesehatan mental.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi overthinking. (unsplash)
Ilustrasi overthinking. (unsplash)

Himedik.com - Pernahkah Anda tidak bisa tidur karena menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan berbagai hal? Baik hal yang sepele maupun tidak. Jika kondisi ini sering Anda lakukan, Anda mungkin terlalu banyak berpikir atau overthinking.

Overthinking pada dasarnya adalah istilah ketika seseorang memberikan terlalu banyak waktu dan perhatian untuk memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.

Dr Elena Touroni, konsultan psikolog dan salah satu pendiri myonlinetherapy.com pun menyebut bahwa orang bisa overthinking tentang hal-hal yang bahkan belum terjadi.

"Cara banyak orang mulai overthinking dengan berpura-pura 'mempersiapkan' suatu situasi. Meskipun ini normal dan dapat membantu, saat persiapan ini menjadi obsesif, kita mungkin menemukan diri kita dalam fase berpikir berlebihan yang tidak membantu," jelasnya, dikutip dari Independent.

Overthinking juga bisa terjadi tanpa adanya rangsangan atau gangguan lain seperti saat pikiran sedang menganggur. Itulah sebabnya malam hari menjadi waktu yang rentan untuk overthinking.

Ilustrasi overthinking. (Pexels.com/Ron Lach)
Ilustrasi overthinking. (Pexels.com/Ron Lach)

Padahal, hanya banyak berpikir belum tentu akan menyelesaikan masalah. Terlalu banyak berpikir sering kali berarti terlalu memikirkannya, dan berputar-putar di banyak lingkaran, sehingga Anda tidak dapat mengambil tindakan apa pun.

Efeknya untuk kesehatan, kebiasaan overthinking dapat memicu stres, kesulitan tidur, sampai masalah kesehatan mental.

"Mendapati diri Anda tidak dapat berhenti memainkan situasi yang dibayangkan berulang-ulang dapat menyebabkan kesulitan tidur dan kesulitan berkonsentrasi pada situasi yang sebenarnya Anda hadapi. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan lekas marah, lebih banyak stres, dan kecemasan," tambahnya.

Untuk mengatasi overthinking ini, Touroni sangat menyarankan untuk mengalihkan perhatian, baik itu melampiaskannya pada hobi atau berolahraga. Sebab dengan cara itu, Anda benar-benar membutuhkan konsentrasi, sehingga bisa menyingkirkan pikiran-pikiran merusak diri yang tidak perlu dari kepala Anda.

Selanjutnya adalah mempraktikkan mindfulness, yang dapat dipahami sebagai 'memberi perhatian penuh dan kesadaran untuk apa pun yang kita lakukan saat itu.'

Mempraktikkan mindfulness dapat membuat Anda lebih percaya dan mengambil tindakan, alih-alih terus-menerus overthinking.

Kemudian, menuliskan pikiran dan kekhawatiran Anda juga dapat membantu Anda merasa lebih terkendali, kata Touroni. "Ketika kita menuliskan sesuatu, mereka (pikiran yang menyebabkan overthinking) nampak lebih mudah diatur," ujarnya.

Namun jika overthinking sudah berdampak besar pada kesehatan mental Anda, berbicara dengan terapis sangat disarankan.

Berita Terkait

Berita Terkini