Info

Inggris Temukan Varian Delta dengan Mutasi Baru, Berbahayakah?

Inggris menemukan virus corona Covid-19 varian Delta dengan mutasi baru.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi varian Delta, virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi varian Delta, virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Pejabat kesehatan Inggris menemukan varian Delta dengan mutasi baru yang mampu lolos dari kekebalan yang terbentuk oleh vaksin Covid-19.

Menurut mereka, variasi baru varian Delta ini memiliki mutasi yang ada pada varian virus corona lainnya, termasuk mutasi dari varian Beta (Afrika Selatan).

Varian Beta memiliki mutasi E484K yang telah terbukti lebih kebal dan bisa lolos dari sistem kekebalan tubuh kita.

Menurut penelitian, antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap vaksin Covid-19 masih teteap bekerja, tapi tidak terlalu kuat untuk melawan mutasi pada varian Delta baru tersebut.

Misalnya dilansir dari The Sun, vaksin Covid-19 dianggap kurang efektif melawan varian Beta yang memiliki mutasi E484K.

Ilustrasi virus Corona Covid-19, varian Delta. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19, varian Delta. (Dok. Envato)

Data terbaru dari Public Health England (PHE) pun menemukan ada 17 kasus varian Delta baru dengan mutasi E484K yang terdeteksi di Inggris pada 13 September 2021. Dua kasus yang sama lagi terlihat di Skotlandia.

Secara global, varian virus corona ini telah dilaporkan sebanyak 99 kali, terutama yang paling sering di AS, Denmark dan Turki.

PHE mengatakan perubahan susunan dari varian Delta baru ini berpotensi mampu lolos dari kekebalan tubuh secara signifikan. Karena, varian Delta sebelumnya pun sudah menyebar lebih cepat dan menjadi varian virus corona paling dominan.

Terlebih, varian Delta juga memiliki beberapa fitur yang membuat vaksin Covid-19 kurang protektif terhadap infeksi tersebut. Meski begitu, dua dosis vaksin Covid-19 tetap memberikan perlindungan dan mencegah risiko rawat inap setidaknya 90 persen.

Maka, penambahan mutasi baru pada varian Delta kali ini akan berpotensi membuat kinerja vaksin Covid-19 semakin lemah. Meskipun, cara terbaik melawan virus corona sekarang adalah suntik vaksin Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini