Info

Long Covid Dialami Banyak Orang, tapi Informasi yang Tersedia Terbatas

Kondisi long Covid terlepas dari tingkat keparahan awal infeksi SARS-CoV-2.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Banyak orang yang selamat dari infeksi virus corona Covid-19 menderita kondisi kesehatan lain yang dikenal sebagai long Covid.

Kondisi ini terlepas dari tingkat keparahan awal infeksi SARS-CoV-2, tetapi lebih sering terjadi pada wanita, paruh baya, dan orang yang mengalami banyak gejala saat terinfeksi.

Meski gejala long Covid tidak mengancam jiwa, sebuah penelitian yang terbit pada April 2021 di jurnal Nature menunjukkan penderita mengalami 59% peningkatan kematian dalam waktu enam bulan.

Artinya, ada 8 kematian per 1.000 penyintas Covid-19. Menambah jumlah korban tersembunyi selama pandemi virus corona, lapor Channel News Asia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan gejala long Covid biasanya menyerang penyintas tiga bulan setelah infeksi dengan gejala yang terjadi selama minimal dua bulan serta kondisin yang tidak dapat dijelaskan.

Gejala umum long Covid meliputi kelelahan, sesak napas serta tidak berfungsinya kemampuan kognitif. Gejala juga bisa kambuh dari waktu ke waktu.

INFOGRAFIS: Lakukan 5 Teknik Alami Mengatasi Long Covid-19!
INFOGRAFIS: Lakukan 5 Teknik Alami Mengatasi Long Covid-19!

WHO mengatakan pengetahuan ini dapat berubah ketika bukti baru muncul, dan informasi terpisah mungkin diperlukan untuk anak-anak.

Meski pandemi sudah terjadi selama hampir dua tahun, peneliti belum mendapat banyak data tentang apa saja efeknya, berapa jumlah pasien yang menderita atau untuk berapa lama terjadinya.

Berbagai penelitian mencatat 10 hingga 20% orang mengalami gejala menetap selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah infeksi.

Tetapi, Covid-19 belum tentu menjadi penyebab utama dari masalah kesehatan ini.

Sebuah studi besar yang terbit di BMJ pada Mei lalu menemukan 14% orang yang dulunya terinfeksi virus corona mengalami satu atau lebih komplikasi terkait (long Covid) yang memerlukan perawatan medis.

Tapi begitu juga pada 9% orang dalam kelompok kontrol dalam studi tersebut. Beberapa gejala mungkin terjadi secara kebetulan atau dipicu oleh stres dan kecemasan.

PPKM, lockdown, bekerja atau belajar di rumah, hilangnya mata pencaharian, hingga penurunan aktivitas ekonomi berpotensi memengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Penelitian menemukan pandemi Covid-19 telah mengakibatkan tambahan 53,2 juta kasus gangguan depresi mayor dan tambahan 76,2 juta gangguan kecemasan secara global.

Berita Terkait

Berita Terkini