Info

Cuaca Dingin Berisiko Meningkatkan Depresi pada Orang dengan Gangguan Ini

Orang yang memiliki kondisi gangguan afektif musiman, cuaca dingin dapat membuat mereka depresi.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi wanita depresi - (Pixabay/JerzyGorecki)
Ilustrasi wanita depresi - (Pixabay/JerzyGorecki)

Himedik.com - Bagi kebanyakan dari kita, cuaca yang dingin akhir-akhir ini mungkin tidak begitu berpengaruh. Tetapi pada beberapa orang, terutama yang memiliki kondisi gangguan afektif musiman atau seasonal affective disorder (SAD), cuaca dingin dapat membuat mereka depresi.

Berdasarkan The Conversation, gejala SAD bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Tetapi biasanya meliputi:

  • Suasana hati yang buruk
  • Kehilangan minat atau kesenangan pada hal-hal yang sebelumnya dinikmati
  • Perubahan nafsu makan (biasanya makan lebih banyak dari biasanya)
  • Perubahan waktu tidur (biasanya menjadi banyak tidur)
  • Merada tidak berharga

Ilmuwan belum mengetahui apa penyebab jelas SAD, tetapi kemungkinan besar ini kompleks dan beragam.

Beberapa riset menunjukkan kondisi tersebut bisa terjadi karena hipotalamus, area otak yang mengatur proses biologis, seperti suasana hati, tidur dan nafsu makan, tidak berfungsi.

Ilustrasi Depresi (Pixabay)
Ilustrasi Depresi (Pixabay)

Ada juga penelitian yang mengaitkan dengan otak yang terlalu banyak memproduksi melatonin, suatu hormon yang mengontrol siklus tidur dan bangun.

Sementara beberapa ilmuwan berteori bahwa SAD dapat disebabkan oleh ritme sikadian, atau 'jam tubuh internal' yang mengatur siklus tidur dan bangun secara alami, yang terganggu.

Kemungkinan ada faktor lainnya yang juga berperan, seperti jenis kelamin. Beberapa riset menunjukkan perempuan kemungkinan lebih berisiko mengalami SAD.

Namun, karena kurangnya penelitian kusus, tidak pasti apakah perbedaan gender ini benar terbukti atau tidak.

Beberapa penderita melaporkan gejala mereka mulai membaik ketika musim berganti. Perawatan utama yang direkomendasikan termasuk intervensi psikologis, seperti terapi bicara, atau minum obat, seperti antidepresan.

Berita Terkait

Berita Terkini