Info

Peneliti: Subvarian Omicron 1,5 Kali Lebih Menular dari Varian Omicron Asli!

Sebuah studi mengungkapkan subvarian Omicron lebih menular dari varian Omicron aslinya.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi varian Omicron (Pixabay)
Ilustrasi varian Omicron (Pixabay)

Himedik.com - Sebuah studi oleh Statens Serum Institut, yang melakukan pengawasan penyakit menular dan ancaman biologis untuk pemerintah Denmark menemukan varian Omicron BA.2 lebih menular daripada BA.1.

Beberapa negara, termasuk Denmark, telah mengamati dua subvarian Omicron, yakni BA.1 dan BA.2.

Di Denmark, varian Omicron BA.2 dengan cepat menggantikan yang pertama sebagai subvarian dominan.

Saat ini, varian Omicron merupakan varian penyebab infeksi virus corona Covid-19 yang dominan.

Laporan munculnya strain virulen lain dari varian superspreader ini telah membangkitkan minat baru di antara orang-orang.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Menurut pakar WHO, subvarian Omicron sudah menjadi dominan di Filipina, Nepal, Qatar, India dan Denmark. Subvarian ini juga telah terdeteksi di 57 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia, Dr. Boris Pavlin, mengatakan varian Omicron BA.2 tampaknya tidak lebih parah daripada bentuk BA.1 asli.

Dr. Boris Pavlin dari Tim Respons COVID-19 WHO mengatakan bahwa vaksin Covid-19 mampu memberikan perlindungan yang serupa terhadap varian Omicron.

Studi penelitian juga berbicara tentang efek positif dari vaksinasi. Risiko infeksi lebih tinggi pada orang yang tidak vaksinasi.

Dengan laporan baru yang muncul tentang subvarian baru, para ahli sedang mencari tahu subvarian ini berbahaya atau tidak.

Berdasarkan data dari Denmark, Dr Pavlin mengatakan bahwa tidak ada perbedaan tingkat keparahan penyakit. Pernyataan ahli WHO menyatakan bahwa subvarian tidak mungkin menyebabkan penyakit parah pada infeksi.

"Meskipun BA.2 memiliki potensi untuk menggantikan BA.1 secara global. Kami tidak melihat BA.2 meningkatkan risiko rawat inap yang lebih tinggi," kata Dr Boris, dikutip dari Times of India.

Studi ini memperkirakan dinamika transmisi BA.1 dan BA.2 di lebih dari 8.000 rumah tangga antara akhir Desember 2021 dan awal Januari 2022.

"Vaksinasi sangat melindungi diri dari infeksi parah, termasuk varian Omicron. BA.2 dengan cepat menggantikan BA.1. Dampaknya tidak mungkin besar, meskipun lebih banyak data yang diperlukan," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini