Info

Diduga Lebih Menular dari Varian Omicron, Ini Gejala Varian XE yang Harus Dikenali!

Varian XE disebut lebih menular dari varian Omicron aslinya, sehingga perlu dikenali gejalanya.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi varian virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi varian virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Para ahli menemukan varian baru virus corona Covid-19 yang disebut varian XE sebagai virus rekombinan dari B1 dan B2 varian Omicron.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKSHA) pun melakukan pemelitian lebih lanjut mengenai varian XE guna menjelaskan karakteristik strain. Mereka menemukan bahwa gejala varian XE ini mungiin tidak jauh berbeda dengan varian Omicron aslinya.

Data awal menunjukkan varian XE memiliki tingkat pertumbuhan awal yang mirip dengan varian Stealth atau B2.

Terlebih lagi, tidak ada bukti bahwa varian XE itu muncul dengan gejala baru dari jenis varian Omicron aslinya, yang menyerupai gejala pilek.

Menurut analisis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lima gejala umum varian XE ini meliputi kelelahan, hidung tersumbat, pilek dan nyeri tubuh secara umum.

Data yang mengarah hingga 16 Maret 2022 menunjukkan strain telah tumbuh pada tingkat 9,8 persen di atas varian Stealth.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggemakan temuan ini, menunjukkan bahwa varian XE 10 persen lebih mudah menular daripada BA2.

Badan tersebut memperingatkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang keuntungan pertumbuhan dan dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi data awal.

Badan tersebut mengatakan perkiraan awal menunjukkan keuntungan tingkat pertumbuhan masyarakat sebesar 10 persen dibandingkan dengan BA2. Tapi, temuan ini membutuhkan informasi lebih lanjut.

"Varian XE termasuk dalam varian Omicron hingga perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahannya," jelas badan tersebut dikutip dari Express.

Banyak ahli telah menegaskan kembali bahwa varian XE tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena varian rekombinan sering muncul dan menghilang dengan sendirinya.

Profesor Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis menambahkan varian rekombinan ini bukanlah kejadian yang tidak biasa, terutama ketika ada beberapa varian yang beredar dan parah telah diidentifikasi selama pandemi hingga saat ini.

“Seperti jenis varian lainnya, sebagian besar akan mati dengan relatif cepat," jelasnya.

UKSHA juga menunjukkan bahwa inkonsistensi dalam data berarti belum bisa ditafsirkan sebagai perkiraan keuntungan pertumbuhan untuk rekombinan.

Menurut badan kesehatan, varian XE pertama kali ditemukan di Inggris pada pertengahan Januari 2022 dan lebih dari 600 kasus telah dilaporkan hingga saat ini.

NHS telah memperingatkan bahwa banyak gejala tambahan mirip dengan pilek. Gejala yang ditambahkan adalah sesak napas, merasa lelah atau lelah, badan pegal-pegal, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, kehilangan nafsu makan, diare, dan merasa mual.

Profesor Tim Spector, dari King's College London, telah melobi agar daftar gejala diperpanjang setelah data dari aplikasi Zoe COVID-19 menunjukkan gejala berubah secara signifikan selama pandemi.

Berita Terkait

Berita Terkini