Himedik.com - Bagi beberapa orang, vaksinasi Covid-19 bukanlah penghalang bagi mereka untuk berolahraga. Tetapi apakah hal tersebut berbahaya dan mengurangi efektivitas vaksin?
"Saya rasa tidak ada yang berbahaya dari berolahraga setelah Anda mendapatkan vaksin," kata spesialis penyakit menular David Wyles dari Denver, Colorado.
Baca Juga
Jutaan Orang Demam Tapi Tak Ada yang Meninggal, Korea Utara Klaim Sukses Kendalikan Covid-19
Ratusan Pemuda Anti-Rokok Berkumpul di IYSTC, Minta Pemerintah Lindungi Anak dari Manipulasi Industri Tembakau
Studi Ungkap Kejadian Malnutrisi Pasien Rawat Inap di Indonesia Cenderung Sedang Hingga Tinggi, Apa Sebabnya?
Survei Mayo Clinic: Mayoritas Orang Lakukan Diet Bukan Demi Penampilan, Lalu Apa?
Terpopuler Kesehatan: Cium Bau Tak Nyata Gejala Darah Tinggi, Efek Baik Makan Tomat Bagi Tubuh
Bahkan, berolahraga juga tidak berbahaya jika mengalami beberapa efek samping seperti nyeri otot atau demam ringan.
Namun, berolahraga dapat menyebabkan kurangnya kualitas olahraga.
"Tidak ada bukti bahwa berolahraga tepat sebelum atau sesudah vaksin akan memengaruhi efektivitas vaksin," tambah ahli paru Humberto Choi dari Cleveland Clinic.
![Ilustrasi olahraga dirumah.[unsplash.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/12/92233-ilustrasi-olahraga-dirumahunsplashcom.jpg)
Wyles menyarankan untuk 'mendengarkan' tubuh sendiri. Jika setelah vaksinasi mereka tidak enak badan untuk berolahraga, maka istirahatkan selama satu hari.
"Memaksa diri untuk berolahraga ketika merasa tidak enak badan adalah kontraproduktif. Anda tidak akan bisa melakukan yang terbaik," lanjut Wyles, dilansir Health.
Intensitas yang dilakukan juga bisa lebih ringan atau memilih olahraga yang tidak menggunakan lengan, yang hanya berfokus pada kaki dan inti saja.
"Atau Anda masih merasa sedikit lesu tetapi masih ingin melakukan beberapa gerakan, Anda bisa berjalan jauh sebagai pengganti latihan HIIT," imbuhnya.
Untuk mengurangi intensitas efek samping dari vaksin, Wyles menyarankan untuk minum ibuprofen, parasetamol, aspirin, atau antihistamin.
Jika mengalami demam tinggi setelah vaksinasi atau demam ringan tetapi disertai batuk, pilek, sesak napas, maka perlu berkonsultasi dengan dokter.