Info

Mitos atau Fakta, Sering Minum Air Dingin dan Soda Bisa Buat Menstruasi Terhambat?

Salah satu mitos yang sering beredar yaitu wanita dilarang konsumsi air dingin atau soda saat menstruasi.

Yasinta Rahmawati

Ilsutrasi menstruasi - (Shutterstock)
Ilsutrasi menstruasi - (Shutterstock)

Himedik.com - Wanita dilarang konsumsi air dingin atau soda saat menstruasi karena bisa menyebabkan masalah. Mitos atau fakta ya? Simak penjelasan dokter berikut ini.

Masalah haid atau menstruasi masih seringkali menjadi perkara bagi para wanita. Apalagi banyaknya mitos yang beredar mengenai menstruasi juga sering menjadi pertanyaan para wanita apakah benar atau tidaknya.

Salah satu mitos yang sering beredar yaitu wanita dilarang konsumsi air dingin atau soda saat menstruasi. Hal ini karena itu bisa membuat menstruasi menjadi terhambat atau bermasalah sehingga tidak sehat. Namun, bagaimana kebenarannya?

Menanggapi hal tersebut, Dermatologi dan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Astrid Teressa SpKK menjelaskan, hal-hal tersebut rupanya hanya mitos belaka. Pasalnya, menstruasi tidak berpengaruh pada makanan yang dikonsumsi.

Berdasarkan keterangan dr. Astrid, ketika konsumsi minuman dingin, suhunya nanti akan dinetralisir di dalam lambung. Oleh sebab itu, konsumsi minum dingin tidak berpengaruh terhadap menstruasi.

dr Astrid Teressa, SpKK. (dok. Fajar/Suara.com)
dr Astrid Teressa, SpKK. (dok. Fajar/Suara.com)

“Enggak (berpengaruh), jadi kalau haid itu sebenarnya tidak berpengaruh pada makanan. Hal ini karena apapun yang kita makan, misalnya minuman dingin di dalam lambung sendiri sebenarnya dia udah dengan suhu tubuh kita kan,” jelas dr. Astrid dalam Peluncuran Softex Daun Sirih, Kamis (6/7/2023).

“Dingin itu cuma sampe tenggorokan, sampe lambung, usus itu sudah jadi suhu tubuh kita. Jadi enggak akan memengaruhi kalau minum dingin,” sambungnya.

Sama halnya dengan minuman dingin, minuman soda juga tidak menghambat menstruasi. Hal tersebut hanyalah sebuah mitos belaka.

“Kalau minum soda rasanya juga enggak, jadi itu cuma mitos bahwa soda tidak melancarkan atau memperbanyak itu enggak,” jelas dr. Astrid.

Sementara itu, terkait masalah pada menstruasi, hal ini sebenarnya dipengaruhi oleh hormonal. Biasanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti stres, istirahat, olahraga, dan lainnya.

“Karena semuanya (menstruasi) itu tergantung hormonal. Nah hormonal itu dipengaruhi oleh stres, istirahat, olahraga, makan-makanan sehat gitu. Jadi banyak sedikitnya tergantung karena itu,” ujarnya.

Di samping itu, terkait menstruasi yang kurang sehat juga bisa dilihat dari tanda-tandanya. Biasanya, menstruasi yang sehat memiliki siklus yang jelas. Sementara jika sudah tidak sehat, siklusnya akan tidak jelas serta adanya rasa nyeri yang tidak nyaman.

“Menstruasi yang normal itu yang teratur, artinya yang 28 sampai 30 hari siklusnya. Artinya masih oke gitu. Kemudian rutin setiap bulan dan tidak disertai nyeri. Kalau kayak keram enggak enak itu oke, kalau nyeri sampe enggak bisa beraktivitas itu harus bisa di cek lagi gitu,” ungkapnya.

Penting juga memperhatikan lama menstruasi. Jika masih dalam waktu seminggu, itu berarti normal. Namun, jika sudah melewati seminggu serta keluarnya banyak dan tidak beraturan, maka harus konsultasi ke dokter.

“Durasinya umum yang banyak 3 hari, tapi dari awal sampai akhir itu 7 hari gitu. Lebih dari itu harus konsultasi, apalagi haidnya sampai 14 hari enggak berhenti atau tiap dua minggu ada flek atau apa itu juga harus dikonsultasikan,” pungkas dr. Astrid.

Berita Terkait

Berita Terkini