Pria

Millen Cyrus Konsumsi Sabu, Ternyata Ini Efeknya pada Kehidupan Seks Pria

Sabu memiliki dampak pendek dan panjang terhadap kesehatan seksual. Apa itu?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Millendaru membuat pengakuan kalau hormon wanitanya lebih tinggi dari hormon pria sejak kecil (Instagram/@millencyrus)
Millendaru membuat pengakuan kalau hormon wanitanya lebih tinggi dari hormon pria sejak kecil (Instagram/@millencyrus)

Himedik.com - Millendaru atau yang lebih dikenal sebagai Millen Cyrus ditangkap polisi lantaran terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu, Minggu (22/11/2020).

Pemilik nama lengkap Muhammad Milendaru Prakasa Samudra ini ditangkap bersama dua orang lain di salah satu hotel di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sabu atau metamfetamin merupakan stimulan yang secara kuat mengaktifkan bahan kimia otak yang terkait dengan perasaan senang.

Selain efek rasa senang tersebut, sabu juga dapat meningkatkan kenikmatan seks, pada awalnya. Tapi seiring waktu, efeknya justru berbahaya.

Millen Cyrus memberikan pernyataan sambil menangis saat polisi melakukan gelar perkara atas kasus narkoba yang menjeratnya di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (23/11/2020). [Herwanto/Suara.com]
Millen Cyrus memberikan pernyataan sambil menangis saat polisi melakukan gelar perkara atas kasus narkoba yang menjeratnya di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (23/11/2020). [Herwanto/Suara.com]

Efek jangka pendek sabu terhadap seks

Dalam studi 2016 di International Journal of High Risk Behaviors & Addiction, peserta studi laki-laki mengatakan penggunaan sabu untuk pertama kalinya dapat meningkatkan kenikmatan seksual mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka merasakan kendali yang lebih besar saat berhubungan seks dan bertahan lebih lama, dilansir WebMD.

Efek sabu yang kuat pada seks mungkin berperan dalam kecanduan. Pengguna menikmati seks dan orgasme yang lebih menyenangkan, mendorong mereka untuk terus menggunakan sabu.

Tetapi efek menyenangkan obat pada seks dengan cepat kehilangan kekuatannya.

Vikram Tarugu, MD, yang menjalankan pusat kecanduan di Florida, mengatakan sabu dapat membantu mengatasi masalah seksual untuk sementara.

“Sementara sabu memberi makan nafsu makan yang besar untuk seks di otak, sayangnya hal itu sering menyebabkan disfungsi ereksi, dan 'pemboman' tanpa henti dari pikiran serta gambar erotis akhirnya menumpulkan keinginan seseorang untuk mengalami gairah seksual," jelas Tarugu.

ilustrasi sabu dan ekstasi
ilustrasi sabu dan ekstasi (Shutterstock)

Efek jangka panjang sabu pada fungsi seksual

Semakin lama pengguna menggunakannya, semakin besar kemungkinan mereka mengalami masalah seksual terkait sabu. Seperti:

- Libido menurun
- Disfungsi ereksi
- Orgasme tertunda, lemah, atau tidak ada
- Perilaku agresif secara seksual
- Infertilitas
- Seks yang kurang menyenangkan
- Kesulitan untuk terangsang

Kesehatan seksual sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara keseluruhan. Sabu meningkatkan risiko penggunanya terhadap sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.

Berita Terkait

Berita Terkini