Wanita

Akibat Suhu Dingin, Wanita 57 Tahun Meninggal saat Tidur

Dampak suhu dingin, sudah ada 5 orang meninggal kedinginan.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah

<p>Ilustrasi mayat - (Shutterstock)</p>

Ilustrasi mayat - (Shutterstock)

Himedik.com - Beberapa wilayah di Thailand dilaporkan mengalami perubahan suhu secara tiba-tiba, terutama Thailand bagian utara. Hal ini ternyata sangat berdampak pada masyarakatnya.

Suhu di daerah itu disebutkan turun hingga di bawah 10 °C baru-baru ini. Chaiyaphum, sebagai salah satu provinsi di utara di negara Gajah Putih ini, memiliki kasus seorang wanita yang meninggal kedinginan dalam tidurnya.

Melansir Oriental Daily, perempuan 57 tahun tersebut ditemukan tewas pada Rabu (11/12/2019) pekan lalu, sekitar pukul 7 pagi.

Hasil investigasi menunjukkan perempuan tersebut diduga meninggal akibat kedinginan dari suhu serta kipas angin kecil yang ia nyalakan semalaman.

Selain tidak menggunakan selimut, perempuan tersebut juga cuma menggunakan singlet hitam dan celana pendek ketika ditemukan.

Saat polisi tiba di rumahnya, mereka memerhatikan kipas masih dinyalakan. Korban sendiri sudah terbaring kaku di kasurnya.

ilustrasi orang meninggal [shutterstock]
ilustrasi orang meninggal [shutterstock]

Perempuan ini ternyata adalah orang kelima yang dinyatakan mati kedinginan dalam tidur mereka akibat musim dingin sekarang ini di Chaiyaphum.

Kakak perempuan korban menyebutkan, sebelum tidur sang adik sempat meminum alkohol selama makan malam.

Berdasarkan Washington Post, kematian akibat cuaca dingin ternyata lebih banyak ketimbang kematian akibat panas.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Lancet, kematian ini terjadi akibat suhu dingin membuat tubuh sulit untuk beradaptasi.

Sedangkan berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang meninggal akibat suhu dingin atau panas, yakni usia.

"Orang tua jauh lebih mungkin menyerah pada panas atau dingin daripada orang Amerika yang lebih muda," begitu yang tercantum dalam laporan CDC.

Berita Terkait

Berita Terkini