Himedik.com - Anak-anak bukan hanya mengalami infeksi Covid-19 yang tidak terlalu parah, gejalanya juga dapat sedikit berbeda dengan orang dewasa.
Melansir dari Times of India, sebuah studi gabungan yang dilakukan oleh tim peneliti Inggris di King's College London, rumah sakit Guy dan St. Thomas mempelajari gejala 200 anak yang dites positif Covid-19. Sepertiga anak-anak tak memiliki gejala.
Studi yang berbasis di Inggris ini menunjukkan bahwa anak-anak yang terkena Covid-19 mengembangkan tiga gejala yang umum. Menariknya sakit tenggorokan atau batuk tidak banya terjadi pada anak-anak. Tiga gejala yang harus diwaspadai pada anak-anak, antara lain:
Baca Juga
Vaksin Moderna Bisa Tangkal Virus Corona 94,5 Persen, Amankah Bahannya?
Efektivitas Capai 90 Persen, Apa Bedanya Vaksin Moderna dan Pfizer?
Raditya Dika Panik Kadar Bilirubin Anaknya Tinggi, Ini Lho Dampaknya!
Tips Berenang yang Aman Bagi Ibu Hamil, Bikin Kandungan Lebih Sehat
Tentang RUU Minhol, Ketahui Pro dan Kontra Kesehatan Konsumsi Alkohol
Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Coba Pangkas 1,8 Kg Berat Badan
1. Demam
Demam ringan adalah tanda umum infeksi pada anak-anak. Hampir 54 persen anak-anak dalam penelitian tersebut dilaporkan menderita demam.
Perlu dicatat bahwa demam juga merupakan salah satu tanda infeksi yang paling umum di antara orang dewasa, yakni terjadi pada lebih dari 75 hingga 80 persen kasus baik ringan maupun berat.
2. Kelelahan
Kelelahan dan kehilangan energi adalah tanda lain yang ditunjukkan sebagai gejala infeksi virus penyebab Covid-19 di antara anak-anak. Sesuai penelitian, kelelahan kronis dan kelelahan tampaknya menjangkiti 55 persen anak-anak.
Kelelahan yang disebabkan oleh virus juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
3. Sakit kepala
Sakit kepala bukanlah gejala Covid-19 yang umum pada orang dewasa di mana hanya memengaruhi 14 persen kasus. Namun, sakit kepala bisa menjadi keluhan umum pada anak-anak dan kemungkinan merupakan tanda infeksi.
Lebih dari 50 persen anak-anak dalam penelitian ini menderita sakit kepala ringan.
Kehilangan penciuman dan rasa atau anosmia juga dapat memengaruhi anak-anak, meskipun jarang. Temuan terbaru menunjukkan bahwa sebagian kecil dari anak-anak tersebut dilaporkan menderita kehilangan bau dan rasa yang berkurang.
Gejala lain, seperti diare, badan pegal, kehilangan nafsu makan juga cukup umum terjadi pada anak. Para peneliti mengatakan bahwa selain tanda-tanda yang disebutkan di atas, gejala lain yang harus diwaspadai adalah ruam kulit dan pembengkakan jari kaki.