Khawatir Balita Terkena Asma? Coba Cek Beberapa Tanda Berikut

Kelompok pediatri terkemuka menawarkan beberapa tips untuk memeriksa bayi dengan masalah pernapasan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Kamis, 25 Maret 2021 | 17:00 WIB
Asma pada anak/Child Health

Asma pada anak/Child Health

Himedik.com - Mendiagnosis asma pada bayi dan balita memang bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mengukur fungsi paru-paru pada kelompok usia ini.

Melansir dari Medicinenet, kelompok pediatri terkemuka menawarkan beberapa tips untuk orangtua yang mencurigai bayi atau balita mereka menderita asma atau memiliki gejala yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan lain.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua harus memperhatikan beberapa kondisi kesehatan anak. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan tersebut seperti mengi, batuk, bernapas dengan cepat ketika pilek, berada di dekat binatang, dan berada di tempat yang berdebu atau jika ada asap di udara.

Baca Juga: Permudah Pembayaran Digital di Bidang Kesehatan, Klinikgo Gandeng Netzme

Anda harus memberi tahu dokter anak Anda tentang batuk yang berlebihan, terutama batuk di malam hari atau batuk yang berkepanjangan setelah pilek bahkan napas anak tak berbunyi. Batuk bisa menjadi satu-satunya gejala asma pada beberapa orang.

Kemudian perhatikan juga jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita asma, demam, eksim, bronkitis berulang atau masalah sinus.

Batuk yang sering tidak dapat dijelaskan atau batuk setiap hari pada bayi cukup menjadi alasan untuk membawa anak Anda ke dokter. 

Baca Juga: Dinda Hauw Positif Covid-19 saat Hamil, Ketahui Efeknya pada Janin!

Ilustrasi bayi. (Unsplash/@irinamurza)
Ilustrasi bayi. (Unsplash/@irinamurza)

Terkadang cara termudah dan terbaik untuk mendiagnosis asma pada anak kecil adalah memberikan obat asma pada keluhan bayi. Jika membaik, maka kemungkinan bayi kena asma. 

Menurut AAP, pengobatan untuk asma biasanya hanya membantu asma dan bukan kondisi lain. Sehingga jika pengobatan asma tak membantu, maka kemungkinan bayi memiliki kondisi kesehatan lain. 

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris Picu Miokarditis pada Hewan, Benarkah?

Berita Terkait TERKINI
DBD bisa menyerang siapa saja, di mana saja terlepas dari tempat tinggal, usia, atau gaya hidup....
anak | 10:39 WIB
Issa Xander cuma punya paspor Amerika Serikat....
anak | 10:00 WIB
Ketidakseimbangan pada hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat....
anak | 07:00 WIB
Di Indonesia tak ada vaksin khusus HMPV seperti halnya vaksin covid-19 dan semacamnya....
anak | 10:00 WIB
Penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko te...
anak | 07:00 WIB
Tak dipungkiri bayi susah tidur adalah masalah umum bagi banyak orang tua....
anak | 07:00 WIB
Kepala bayi terbentur lantai bisa menyebabkan masalah berikut....
anak | 19:16 WIB
Sama seperti ibu lainnya, Tasya Kamila juga selalu berupaya menjaga kesehatan anaknya agar terhindar dari berbagai penya...
anak | 04:30 WIB
Dokter mengingatkan orang tua untuk tidak buru-buru memberikan susu formula (sufor) demi bayinya dapat asupan lebih bany...
anak | 08:00 WIB
Susah makan berisiko mengalami malnutrisi hingga berdampak pada tumbuh kembangnya termasuk melemahnya sistem imunitas....
anak | 20:35 WIB
Tampilkan lebih banyak