Info

Perlukah Seseorang Melakukan Tes Glukosa Acak?

Jalani tes glukosa acak jika kamu mengalami beberapa gejala ini.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Tes glukosa acak. (SRL Diagnostics - WordPress.com)
Tes glukosa acak. (SRL Diagnostics - WordPress.com)

Himedik.com - Tes glukosa acak adalah salah satu cara dokter untuk mengukur berapa banyak glukosa atau gula dalam darah.

Glukosa adalah bentuk gula yang berasal dari makanan yang kamu makan.  Ini adalah sumber energi utama tubuh dan bahan bakar setiap sel, termasuk di otak, jantung, dan otot.

Tubuh terus bekerja untuk menjaga jumlah glukosa dalam darah pada tingkat optimal. Ini dilakukan dengan menghasilkan hormon yang disebut insulin, yang membantu glukosa masuk ke sel-sel yang membutuhkannya untuk energi.

Orang dengan diabetes tipe 1 tidak menghasilkan insulin karena sistem kekebalan tubuh mereka menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas yang membuat insulin.

Di sisi lain, orang-orang dengan diabetes tipe 2 tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh mereka tidak meresponnya dengan tepat.

Ketika seseorang tidak membuat insulin dengan benar, glukosa tetap berada di dalam darahnya.

Ilustrasi diabetes. (theconversation.com)
Ilustrasi diabetes. (theconversation.com)

Profesional medis menyebut terlalu banyak gula dalam darah disebut hiperglikemia, sementara sedikit gula dalam darah disebut hipoglikemia.

Jika hasilnya menunjukkan bahwa seseorang memiliki kadar glukosa lebih tinggi dari yang diharapkan, dokter biasanya akan meminta melakukan tes tindak lanjut untuk mengonfirmasi diagnosis.

Tes lanjutannya meliputi:

1. Tes glukosa puasa.

Ini memeriksa kadar glukosa dalam darah setelah orang tersebut tidak makan atau minum selama 8 jam.

Dokter biasanya melakukan tes ini di pagi hari sebelum sarapan.

2. Tes toleransi glukosa oral.

Jika dokter masih mencurigai adanya diabetes, mereka dapat merekomendasikan tes toleransi glukosa oral.

Tes ini juga mengharuskan seseorang untuk tidak makan atau minum selama 8 jam.

Setelah memberikan sampel darah pertama, individu meminum cairan yang mengandung glukosa kemudian sampel darah diambil lebih banyak setiap jam selama 2 jam berikutnya.

Seorang dokter dapat merekomendasikan tes glukosa darah acak jika seseorang memiliki gejala diabetes, seperti:

1. Kencing lebih sering
2. Merasa sangat haus
3. Merasa sangat lapar meskipun sudah cukup makan
4. Penurunan berat badan tanpa alasan
5. Kelelahan ekstrim
6. Penglihatan kabur
7. Penyembuhan luka dan memar yang lambat

Diabetes tipe 2 berkembang secara perlahan yang membuat gejalanya sulit untuk dideteksi.

Penderita diabetes juga dapat mengalami sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki yang dikenal sebagai neuropati diabetik.

Ini lebih mungkin terjadi jika glukosa darah seseorang tidak terkontrol untuk waktu yang lama.

Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, kamu bisa segera mendapatkan saran dokter untuk melakukan tes glukosa ini.

Berita Terkait

Berita Terkini