Info

Inginkan Anak Kembar? 4 Posisi Seks Ini Dipercaya Tingkatkan Peluangnya

Berikut 4 posisi seks yang disarankan Rebecca Malachi, ahli nutrisi kehamilan dan gaya hidup.

| Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

ilustrasi bayi kembar - (Pixabay/1035352)
ilustrasi bayi kembar - (Pixabay/1035352)

Himedik.com - Jenis kelamin dan kembar atau tidaknya anak Anda memang tidak bisa Anda tentukan. Namun, Anda dapat meningkatkan peluang untuk itu.

Selain faktor keturunan, posisi seks Anda dan suami/istri juga dapat memengaruhi peluang untuk menghasilkan bayi kembar. Berikut ini empat macam posisi seks yang disarankan Rebecca Malachi, ahli nutrisi kehamilan dan gaya hidup, dihimpun dari Momjunction:

1. Doggy style

Dalam doggy style, istri bertumpu pada kedua lutut serta kedua tangan dan penetrasi dilakukan suami dari belakang. Melalui gaya ini, menurut Malachi, Anda dan suami/istri berpeluang menghasilkan bayi kembar karena leher rahim lebih mudah didekati sperma.

2. Berdiri

Posisi berdiri juga disebutkan dapat membantu penetrasi mendalam demi meningkatkan peluang memiliki bayi kembar.

3. Man on top

Penetrasi yang dilakukan dengan posisi suami di atas istri membantu sperma untuk lebih mudah memasuki sel telur. Ini dianggap sebagai posisi seks terbaik untuk menghasilkan anak kembar.

4. Rear entry

Posisi rear entry adalah segala macam gaya yang penetrasinya dilakukan dari belakang. Dengan posisi ini, sperma akan tetap berada dekat leher rahim wanita.

ilustrasi saudara kembar - (Unsplash/@jw200701)
ilustrasi saudara kembar - (Unsplash/@jw200701)

Diketahui, mengutip Momjunction, ada dua jenis bayi kembar: identik dan non-identik.

Hampir sepertiga dari anak kembar adalah tipe identik, yang juga dikenal sebagai kembar monozigot. Mereka berkembang ketika satu sel telur dibuahi oleh satu sperma dan dibagi menjadi dua embrio terpisah.

Keduanya berbagi plasenta dan memiliki komposisi genetik yang sama. Terbentuknya janin kembar identik juga bisa terjadi pada wanita yang menjalani metode bantuan kesuburan.

Sementara kembar non-identik, yang juga dikenal sebagai kembar dizigotik, berkembang ketika dua telur dibuahi oleh dua sperma. Mereka unik dan tidak memiliki komposisi genetik yang sama serta memiliki plasenta yang berbeda.

Karena bayi kembar non-identik hanya memiliki separuh dari susunan genetik yang sama, mereka tidak selalu memiliki jenis kelamin yang sama.

Berita Terkait

Berita Terkini