Info

Robby Tumewu Meninggal, Ini Cara Cepat Kenali Gejala Stroke

Ketahui apa itu metode FAST.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Becky Tumewu bersama Robby Tumewu. (Instagram/becktum)
Becky Tumewu bersama Robby Tumewu. (Instagram/becktum)

Himedik.com - Aktor sekaligus perancang busana, Robby Tumewu meninggal dini hari, Senin (14/1/2019) pada pukul 00.15 WIB karena stroke.

Berita kepergiannya ini diketahui dari akun Instagram Becky Tumewu, sahabatnya. Diketahui Robby Tumewu telah menderita stroke sejak 10 tahun lalu.

Stroke telah menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi. Stroke ditandai dengan kematian jaringan pada otak.

Dilansir dari mayo clinic, hal ini terjadi karena otak menerima oksigen dan aliran darah dalam jumlah yang sedikit karena terjadi penyempitan, penyumbatan dan bahkan pecahnya pembuluh darah.

Ada pun beberapa cara untuk mengenali gejala stroke biasa dikenal dengan teknik FAST atau  Face, Arm, Speech, Time.

Face: Lihat, apakah seseorang bisa tersenyum? Atau adakah perubahan simetri pada wajahnya?

Arm: Bisakah tangan atau anggota gerak lainnya mampu untuk bergerak? Coba angkat tangan dan lihat perubahannya.

Speech: Bisakah dia berbicara dengan lancar? Atau mengalami kesulitan atau cadel?

Time: Jika kamu melihat adanya perubahan padanya, segera periksa ke dokter.

Sementara itu, untuk mengecilkan risiko terkena stroke, kamu bisa melakukan lima hal simpel ini.

1. Makan cokelat

Kandungan flavonoid dalam coklat bertindak sebagai antioksidan dan agen antiinflamasi yang baik untuk jantung dan otak.

Konsumsi dark chocolate dengan konsentrasi gula yang lebih rendah dan konsentrasi kakao yang lebih tinggi akan jauh lebih baik.

Namun, makan cokelat tidak disarankan bagi mereka yang kelebihan berat badan karena ini bisa meningkatkan risiko stroke.

2. Sikat gigi

Ketika kesehatan gusi meningkat, perkembangan aterosklerosis (penyempitan arteri yang merupakan faktor risiko utama stroke) akan melambat.

Mulai sekarang jangan malas untuk membersihkan gigi karena ini lebih dari sekadar menjaga kesehatan gigi dan gusi.

3. Bercinta

Seks dihitung sebagai aktivitas fisik. Alasannya mungkin bahwa hubungan seksual mencegah penumpukan homocysteine kimia pada pria. Pada tingkat tinggi, itu dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan serangan jantung.

4. Kopi

Sebuah studi pada 2017 menganalisis data dari Framingham Heart Study dan menemukan minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko mengembangkan gagal jantung sebesar 7 persen dan stroke sebesar 8 persen jika dibandingkan dengan peminum non-kopi.

5. Sauna

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menemukan pengguna sauna yang paling sering (empat hingga tujuh kali seminggu) mengalami 60 persen lebih kecil mengidap stroke dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan satu kali sauna per minggu.

Panas sauna dapat memiliki efek penurunan tekanan darah. Ini juga bisa meningkatkan aliran darah ke kulit, meningkatkan kesehatan jantung dan merangsang sistem kekebalan tubuh.

Berita Terkait

Berita Terkini