Info

Studi: Makan Satu Ayam Goreng Lebih per Minggu Dapat Tingkatkan Kematian

Makan lebih dari satu porsi ayam goreng atau ikan goreng dalam satu minggu, tingkatkan risiko penyakit jantung dan kematian.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ayam goreng. (pixabay/Free-Photos)
Ayam goreng. (pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Aneka gorengan seperti ayam goreng dan kentang goreng memang sangat lezat dan menggiurkan. Sayangnya, sebuah studi baru memperingatkan bahwa makanan seperti itu dapat membuatmu mati perlahan.

Menurut laporan peneliti yang dilansir dari Medical News Today, wanita yang makan lebih dari satu porsi ayam goreng atau ikan goreng dalam satu minggu membuat risiko penyakit jantung dan kematian meningkat.

"Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa total konsumsi makanan gorengan terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari semua penyebab kematian, dan juga kematian akibat penyakit kardiovaskular," kata peneliti senior Dr. Wei Bao, asisten profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Iowa.

Untuk penelitian ini, Bao dan rekan-rekannya mengandalkan data dari Women's Health Initiative, sebuah studi jangka panjang yang didanai pemerintah federal yang berfokus pada penyakit jantung, kanker, dan masalah kesehatan lainnya pada wanita pascamenopause.

Hampir 107.000 wanita berusia antara 50 dan 79 tahun ditanyai tentang diet mereka dan masalah kesehatan lainnya. Para wanita ini mendaftar dalam penelitian antara tahun 1993 dan 1998 dan para peneliti mengikuti mereka hingga Februari 2017.

Selama dua dekade itu, 31.588 wanita meninggal, termasuk 9.320 kematian yang berkaitan dengan jantung, 8.358 kematian akibat kanker dan 13.880 kematian karena penyebab lain.

"Para peneliti menemukan bahwa wanita yang banyak makan gorengan juga memiliki masalah lain yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung mereka," kata Mintz.

"Sepertiga dari peserta yang makan satu atau lebih makanan goreng per minggu mengalami obesitas, seperti 44 persen pasien yang mengkonsumsi lebih dari satu makanan goreng per hari," imbuhnya.

Kentang goreng. (pixabay)
Kentang goreng. (pixabay)

Lebih lanjut Mintz mengatakan bahwa lebih dari setengah pasien tidak mencapai durasi olahraga mingguan yang disarankan, yaitu selama 150 menit. Apalagi sekitar 40 persen pasien adalah mantan perokok.

Meskipun penelitian ini berfokus pada wanita, Bao mengatakan sangat mungkin bahwa pria juga akan terpengaruh oleh diet berat dalam makanan gorengan.

Meski demikian, Bao mengatakan bahwa faktor-faktor lain juga berpengaruh. Seperti orang-orang di Spanyol yang sering makan makanan yang digoreng, tetapi sebuah studi sebelumnya menemukan bahwa makanan yang digoreng tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian di negara itu.

Pecinta makanan goreng Spanyol secara teratur menggunakan minyak zaitun untuk menggorengnya dan lebih sering mereka memasak makanan goreng mereka di dapur sendiri.

Sebagai perbandingan, orang-orang di Amerika Serikat cenderung makan makanan yang digoreng dari restoran, di mana mereka sering dimasak dengan penggorengan menggunakan minyak kacang atau minyak canola.

"Proses menggoreng di tempat makan bisa berbeda dari proses menggoreng di rumah," kata Bao.

"Yang penting adalah ketika kita menggoreng di rumah, kita tidak menggunakan minyak berulang kali."

Jadi, mulai sekarang kurangi makan makanan yang digoreng ya guys. Imbangi juga dengan olahraga supaya tubuh terhindar dari penyakit.

Berita Terkait

Berita Terkini