Stadium II memperlihatkan adanya aktivitas sel kanker, terutama di kelenjar getah bening dan sumsum tulang belakang. Pada stadium ini, kelenjar getah bening mengalami pembesaran.
Stadium II juga bisa terlihat dengan jumlah sel darah putih yang lebih jauh lebih tinggi daripada sel darah lainnya.
Baca Juga
Hari Valentine, Jomblo Tenang ya! Ini Alasan Kenapa Kariermu Lebih Penting
Hasil Autopsinya Diterbitkan Lengkap, Terungkap Rahasia Michael Jackson
Bernama Zalina Rayne Wyllie, Ini Potret Menggemaskan Anak Raisa-Hamish
Catatan Bunuh Diri Seorang Anak Setelah Alami Perundungan
Jarang Terjadi, Bayi Laki-laki Lahir di Dalam Kantung Ketuban
Menolak Gugurkan Bayinya, Wanita Ini Sempat Dicap Tak Berperikemanusiaan
Dampak dari tingginya sel darah putih dan pembesaran kelenjar getah bening adalah tubuh yang mudah merasa lelah, akibat anemia terus menerus.
Kanker stadium II juga bisa membuat pengidapnya mengalami memar, mimisan, dan pembekuan darah abnormal.
Stadium III menunjukkan gejala kanker darah yang sudah cukup berat. Selain memar dan mimisan, pengidap kanker darah juga akan mengalami gejalan lanjutan seperti infeksi berulang dan penurunan berat badan drastis.
Infeksi berulang terjadi akibat sel darah putih yang tak bisa melakukan fungsinya dengan normal karena berubah menjadi sel kanker.
Penurunan berat badan drastis juga lazim terjadi, karena penyerapan energi dan kalori yang dilakukan sel kanker membuat tubuh kekurangan nutrisi.
Gejala lain yang bisa terjadi saat kanker darah memasuki stadium III adalah volume keringat yang semakin banyak, terutama di malam hari.
Stadium IV menunjukkan kanker darah sudah mengalami metastasis. Dengan kata lain, sel kanker yang tadinya hanya ada di darah, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening akhirnya menyebar ke organ tubuh lainnya.
Pada tahap ini, pasien biasanya mengalami gejala khas seperi nyeri terus menerus di sekujur tubuh, lemas dan tak bertenaga melakukan apapun, dan tubuh yang semakin kurus.
SELANJUTNYA: Pengobatan Kanker Darah