Info

Keren! Peneliti AS Kembangkan Masker Anti-Virus, Bagaimana Cara Kerjanya?

Sebuah tim peneliti dari Amerika Serikat mengembangkan masker anti-virus untuk Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi pakai masker. (Shutterstock)
Ilustrasi pakai masker. (Shutterstock)

Himedik.com - Para peneliti dari Northwestern University Amerika Serikat telah mengembangkan masker anti-virus yang dapat membuat SARS-CoV-2 ( virus penyebab Covid-19) tidak terlalu menular. Dalam hal ini, kain masker dilapisi dengan bahan kimia anti-virus yang dapat membersihkan embusan napas lolos dari tetesan pernapasan.

Melansir dari Healthshots, para ilmuwan telah merancang masker baru dengan lapisan anti-virus yang dapat menonaktifkan virus corona Covid-19. Melalui simulasi inhalasi, pernafasan, batuk, dan bersin di laboratorium, para peneliti menemukan bahwa kain anti-virus disebut cukup efektif digunakan. Studi soal masker anti-virus ini telah diterbitkan pada jurnal Matter.

Para peneliti menemukan masker anti-virus dengan bahan kain 19 persen kepadatan serat bisa membersihkan embusan napas hingga 82 persen.

Ilustrasi masker (Unsplash)
Ilustrasi masker (Unsplash)

“Masker mungkin merupakan komponen terpenting dari alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan untuk melawan pandemi,” kata Jiaxing Huang dari Universitas Northwestern yang memimpin penelitian.

“Kami segera menyadari bahwa masker tidak hanya melindungi orang yang memakainya, tetapi yang lebih penting juga melindungi orang lain agar tidak terkena tetesan (dan kuman) yang dikeluarkan oleh pemakainya,” kata Huang.

Tim peneliti menumbuhkan lapisan polianilin polimer konduksi pada permukaan serat masker kain topeng. Bahan tersebut melekat kuat pada serat masker kain dan bertindak sebagai reservoir untuk garam asam dan tembaga.

Para peneliti menemukan bahwa kain longgar sekalipun dengan kepadatan  serat rendah sekitar 11 persen seperti kain kasa medis masih mengubah embusan napas hingga 28 persen.

Berita Terkait

Berita Terkini