Info

Suntikan Booster Vaksin Covaxin Bisa Beri Kekebalan Persisten

Hasil uji coba menunjukkan suntikan booster vaksin Covaxin bisa memberikan kekebalan persisten.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi vaksin Covid-19, suntikan booster. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19, suntikan booster. (Elements Envato)

Himedik.com - Uji coba fase 2 dari suntikan booster vaksin Covid-19, yakni Covaxin menunjukkan hasil mampu memberikan kekebalan yang persisten.

Dr. Krishna Ella, Ketua dan Direktur Pelaksana Bharat Biotech, menyampaikan tujuannya mengembangkan vaksin Covid-19 global untuk melawan virus corona Covid-19 sudah tercapai.

"Uji coba vaksin Covid-19 Covaxin terkontrol pada fase 2, yakni double-blind menunjukkan tingkat keamanan jangka panjang tanpa efek samping serius," kata Dr Krishna dikutip dari Times of India.

Suntikan booster vaksin Covid-19 adalah vaksin Covid-19 dosis ketiga yang diberikan sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh.

Suntikan booster ini dianjurkan ketika kekebalan yang diperoleh dari dosis awal dan kedua mulai berkurang.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Suntikan booster vaksin Covid-19 diperlukan untuk melindungi orang dengan gangguan kekebalan yang tidak merespon dengan baik pada dua dosis pertama dan kedua.

Suntikan booster vaksin Covid-19 ini bertujuan memberikan perlindungan kepada tubuh setelah jangka waktu tertentu ketika efek vaksin mulai berkurang.

Saat ini, vaksin Covishield dan Covaxin sedang menyediakan suntikan booster vaksin Covid-19. Seseorang bisa mendapatkan suntikan booster dari vaksin Covid-19 yang sama denagn dosis sebelumnya.

Sementara itu, vaksin Covovax dan Corbevax tidak memenuhi syarat sebagai suntikan booster vaksin Covid-19 di India.

Menurut Kelompok Penasihat Teknis Nasional India, seseorang bisa mendapatkan suntikan booster vaksin Covaxin ini setelah 9 hingga 12 bulan mendapatkan dosis kedua.

Bharat Biotech menemukan 6 bulan setelah pemberian dosis kedua vaksin Covaxin bisa meningkatkan kekebalan yang nyata dalam respons CD4+ T- dan CD8+ Tcell.

"Analisis menunjukkan, enam bulan setelah seri vaksinasi BBV152 dua dosis imunitas yang dimediasi sel dan antibodi penetralisir untuk strain homolog (D614G) dan heterolog (Alpha, Beta, Delta, dan Delta plus) bertahan di atas baseline)," kata Bharat Biotech.

Selanjutnya, antibodi penetralisir terhadap varian SARS-CoV-2 yang homolog dan heterolog meningkat 19 hingga 265 kali lipat setelah vaksinasi ketiga.

Berita Terkait

Berita Terkini