Himedik.com - Pebulu tangkis legendaris Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia akibat serangan jantung kemarin, Senin (14/6/2021). PBSI pun mengonfirmasi kabar meninggalnya Markis Kido melalui akun Instagram resmi mereka.
Seperti yang kita tahu, serangan jantung salah satu kondisi darurat yang bisa menyebabkan kematian. Karena itu, orang dengan serangan jantung membutuhkan pertolongan medis cepat.
Baca Juga
Markis Kido Meninggal di Lapangan, Ini Tanda Masalah Jantung Saat Olahraga
Sempat Ramai di TikTok, Benarkah Air Selada Bisa Bantu Masalah Tidur?
Masukkan Makanan ke Wadah Plastik, Amankah untuk Kesehatan?
Dokter: Banyak Serang Lansia, Katarak Cenderung Mudah Diatasi
Waspada, Empat Kebiasaan Bekerja Berikut Bikin Masalah Buat Kesehatan
Cukup Lakukan 15 Menit Sehari, Aktivitas Berikut Bantu Kontrol Kolesterol
Bila tim medis belum datang, maka orang di sekitarnya bisa melakukan pertolongan pertama. Salah satu pertolongan pertama untuk pasien serangan jantung adalah CPR.
CPR adalah prosedur medis pada pasien serangan jantung untuk membantu memompa darah ke seluruh tubuh. Tindakan CPR untuk pasien serangan jantung ini bisa meningkatkan peluang mereka bertahan hidup.
CPR adalah singkatan dari cardiopulmonary resuscitation, yang melibatkan penekanan dada pasien ke atas dan ke bawah. Tindakan CPR ini digunakan ketika jantung berhenti bekerja dengan baik dan berhenti berdetak.
Serangan jantung mendadak menghentikan darah yang mengalir ke seluruh tubuh dan otak kekurangan oksigen. Karena itu dilansir dari Express, kondisi ini bisa mempengaruhi pernapasan pasien dan mereka mungkin akan kehilangan kesadaran.
Cara melakukan CPR
Langkah pertama adalah meletakkan 1 tumit tangan Anda di tengah dada pasien, dengan tangan yang lain berada di atasnya. Tekan dada sekitar 5cm, dengan kecepatan 100 hingga 120 kompresi per menit. Setelah setiap 30 interval kompresi dada, berikan dua napas bantuan kepada pasien.
Guna memberikan napas bantuan, Anda harus memiringkan kepala pasien ke belakang dengan lembut dan mencubit hidungnya. Lalu, mulailah memberi napas bantuan melalui mulutnya secara langsung, dengan cara meniupnya kuat selama satu detik.
Cara ini adalah kunci untuk memastikan dada pasien naik dan memberikan napas bantuan kedua. Lalu, kembali ke kompresi dada selama 30 ketukan lagi dan teruskan sampai bantuan medis datang.
Selama pandemi virus corona, Anda tidak disarankan melakukan tindakan memberi napas bantuan, kecuali Anda berada di gelembung sosial yang sama dengan pasien.
Jika tidak, cukup letakkan handuk atau kain di atas hidung dan mulut pasien, lalu berikan kompresi dada sampai bantuan datang. Tindakan kompresi dada dan napas bantuan ini akan membantu tubuh pasien mengalirkan darah ke seluruh tubuhnya.
Napas juga membantu mengantarkan oksigen ke paru-paru, kemudian diteruskan ke otak. CPR secara efektif mengambil alih peran jantung dan paru-paru, sehingga setiap detik sangat berarti. Karena itu, penting melakukan pertolongan pertama ini sampai ambulans tiba.