Wanita

Gemeretakkan Leher, Wanita Ini Alami Stroke, Begini Penjelasan Dokter

Sekitar 15 menit kemudian, ia mengaku tidak dapat menggerakkan kaki sebelah kirinya.

Vika Widiastuti

Ilustrasi stroke (Pixabay/VSRao)
Ilustrasi stroke (Pixabay/VSRao)

Himedik.com - Menggemeretakkan leher ternyata tak baik dan bisa memicu stroke. Padahal cara ini kerap dilakukan banyak orang saat pundak sedang pegal.

Menggemeretakkan leher merupakan cara mudah yang diyakini dapat meredakan rasa pegal dan berat yang terasa di sekitar pundak dan leher.

Sebaiknya, Anda mulai berhati-hati sekarang kalau mau melakukan cara tersebut, karena seorang perempuan berusia 23 tahun asal London, Inggris, bernama Natalie Kuniciki, mengalami lumpuh sebagian akibat arteri vertebalnya pecah ketika tanpa sadar menggemeretakkan leher. Akibatnya memicu terjadinya penggumpalan darah, hingga memicu stroke di otak.

Kejadian tak disangka itu terjadi kala Natalie yang berprofesi sebagai petugas paramedis itu tengah menonton film di rumahnya di kawasan West Hampstead. Dia lalu tanpa sadar menggemeretakkan leher, suatu manuver yang ia anggap rutin dilakukan.

Ilustrasi pijat leher - (Pixabay/osteoclinic)
Ilustrasi pijat leher - (Pixabay/osteoclinic)

Natalie mengaku tidak merasakan sakit sama sekali hingga akhirnya memutuskan untuk tidur. Sekitar 15 menit kemudian, ia mengaku tidak dapat menggerakkan kaki sebelah kirinya.

Ketika mencoba bangun untuk pergi ke toilet, dia terjatuh. Takut terjadi sesuatu, Natalie memutuskan untuk memanggil ambulans. Setelah diperiksa di rumah sakit, CT scan mengonfirmasi bahwa Natalie Kuniciki terkena stroke.

Kepada dokter, Natalie menceritakan telah menggemeretakkan lehernya. Setelah mendengarkan penjelasannya itu, dokter mengatakan bahwa bisa jadi ketika Natalie meregangkan leher, pembuluh darahnya pecah dan menyebabkan gumpalan darah hingga memicu stroke.

Akibat kejadian itu, Natalie hampir lumpuh total di sisi kiri tubuh dan harus menghabiskan lebih dari sebulan di rumah sakit untuk mendapatkan kembali kendali atas anggota tubuhnya.

"Ketika dokter mengatakan bahwa saya terkena stroke, saya terkejut. Para dokter kemudian memberi tahu bahwa peregangan leher yang saya lakukan telah menyebabkan arteri vertebral saya pecah. Itu spontan, dan satu dari sejuta kemungkinan hal itu terjadi," kata Natalie seperti dilansir Suara.com dari Oddity Central.

Ia juga mengatakan, bukan perokok, dan tidak terlalu doyan minum alkohol. "Tidak ada riwayat stroke dalam keluarga, jadi sangat aneh ini terjadi pada saya," katanya tentang insiden pasca menggemeretakkan leher ini. (Suara.com/Risna Halidi)

Berita Terkait

Berita Terkini